Network
MEDIA PAKUAN - Youtuber Korea Selatan tewas mengerikan. Pyo Ye Rim dikenal sebagai pemilik sebuah salon kecantikan di Yeonje-gu, Busan ditemukan jatuh ke dalam Waduk Seongjigok pada pukul 12.57, waktu Korea Selatan.
Dibalik kepopulerannya, Pyo memiliki cerita pilu yang pernah ia bagikan kepada publik. Pyo Ye Rim YouTuber penyintas bullying yang disebut memiliki kisah hidup mirip drama Korea The Glory meninggal dunia diduga mengakhiri hidupnya.
Pyo ye rim mengalami perundungan selama masa sekolahnya mulai dari SD hingga SMA , dia mengalami perundungan oleh 4 teman sekelasnya.
Setelah diselidiki kasus Pyo ye rim meninggal bukan karena sebuah kejahatan pembunuhan, tidak ada indikasi mengarah ke pembunuhan.
Baca Juga: Tentara Israel Terus Lakukan Serangan, 4 Warga Palestina dan Anak-Anak di Hebron jadi Korban Penembakan
Muncul pula dugaan bahwa Pyo Ye Rim meninggal dunia karena henti jantung.
Dugaan bunuh diri ini diperkuat oleh video unggahan Pyo ye rim terakhir.
"Ini adalah surat bunuh diriku. Aku ingin berada di sebuah tempat di mana aku bisa beristirahat," kata Pyo Ye Rim.
Hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut soal kabar duka Pyo Ye Rim.
Berdasarkan laporan dari Kantor Polisi dan Pemadam Kebakaran Busan, pada Selasa, 10 Oktober 2023, seorang wanita ditemukan mengapung dipinggi waduk
Petugas berwenang lantas melakukan pencarian dan berhasil mengeluarkan jasadnya pada pukul 04.20 sore hari.
Korban lantas dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menerima Pertolongan Namun, sang YouTuber dinyatakan meninggal dunia.
Drama "The Glory" menginspirasinya untuk berani berbicara untuk menentang hukum-hukum yang tampaknya melindungi para pelaku bullying di sekolah.
Usai menceritakan kisahnya melalui akun YouTube nya, ia merasa warganet pun turut membullynya.
Baca Juga: Brunei Darussalam Terapkan Formasi 8-1-1 Lawan Indonesia?, Begini Tanggapan Shin Tae Yong
Pyo Ye Rim berbicara tentang penderitaannya akibat bullying dan bagaimana ia merasa ditargetkan oleh saluran YouTube lain.
Bahkan di video terakhirnya ia seperti memberi tanda tentang niat bunuh dirinya.
"Saya sudah tidak memiliki kekuatan untuk bertahan dari rasa sakit ini. Saya merasa kehilangan alasan untuk terus menjalani hidup. Tolong teruskan perjuangan saya," kata Pyo Ye Rim pada unggahan videonya.
"Saya adalah salah satu orang yang menderita kekerasan di SD, SMP, dan SMA selama 12 tahun. Satu saluran YouTube telah menargetkan saya, dan saya telah mengalami beberapa serangan pribadi oleh orang-orang anonim.
Selain itu, mereka mengatakan klaim saya tentang kekerasan di sekolah adalah palsu. Saya sudah tidak percaya diri untuk menanggung rasa sakit ini. Tidak ada lagi hal yang tersisa untuk bisa membuat saya melanjutkan hidup. Tolong jangan menyerah pada kasus saya."
Baca Juga: Perang Masih Berlanjut, Rusia Intensifkan Serangan ke Garis Depan Ukraina Timur: Masih Berjalan Ditempat
Korea Selatan memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara yang menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Dalam laporan yang disampaikan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan.
