Network
Washington juga terus melakukan pendekatannya kepada Malaysia, Australia untuk mendukung upaya menurunkan harga minyak Rusia.
Menurut Direktur Eksekutif Pusat Studi Ekonomi dan Hukum Jakarta Bhima Yudhistira , Indonesia mampu menolak pembatasan harga minyak Rusia, karena menganut politik luar negeri sendiri dan tidak bisa memihak Barat ataupun Rusia.
Ia menambahkan " Di antara negara-negara G20, China dan India jauh lebih terbuka dalam hal ini daripada Indonesia, karena Beijing adalah salah satu importir minyak Rusia terbesar,” katanya.
Yudhistira menyebut volume minyak Rusia yang diimpor oleh Jakarta tidak dalam jumlah yang signifikan.***
