Indonesia Kencam, Malasyia Memperlakukan Buruh Migran Indonesia Sangat Buruk 25 Orang Meninggal

- 1 Juli 2022, 09:42 WIB
Indonesia Kencam, Malasyia  Memperlakukan Buruh Migran Indonesia Sangat Buruk 25 Orang Meninggal
Indonesia Kencam, Malasyia Memperlakukan Buruh Migran Indonesia Sangat Buruk 25 Orang Meninggal / Foto: Infomed/kemenlu/Rudi/Facebook

MEDIA PAKUAN - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meminta pemerintah Malaysia untuk segera memulangkan para tenaga kerja Indonesia (TKI).

Menyusul dengan meninggalnya 25 orang di pusat-pusat penahanan migran ilegal di Sabah sejak tahun lalu akibat dugaan penyiksaan dan penelantaran itu.

KJRI dan KRI mengatakan dalam siaran persnya "Dalam pertemuan dengan Imigresen itu Pemerintah RI meminta agar proses pemulangan para deportan dapat segera dilakukan karena risiko pandemi yang sudah rendah, atas biaya negara," kata Kemlu alam siaran Kamis,30 Juni 2022.

Baca Juga: Jangan Dilupakan, Ini Sajian Menu Spesial Hari Raya Idul Adha 2022: Berikut Resep Kambing Bakar Rica-rica

Pertemuan itu mengklarifikasi data buruh migran Indonesia yang meninggal di Depot Tahanan Imigresen (DTI) Sabah dalam kurun 2021 hingga Juni tahun ini yang mencapai 25 orang.

Angka itu meralat informasi sebelumnya yang dikeluarkan oleh Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) –sebuah LSM di Makassar mengutip data Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta – bahwa jumlah kematian pekerja migran Indonesia di DTI Sabah mencapai 149.

Koordinator KBMB Abu Mufakir mengatakan angka dalam laporan tersebut merupakan estimasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan para migran di dua blok dalam satu DTI Sabah.

Baca Juga: Kemenlu Tegas Meminta Malaysia Pulangkan Buruh Imigran Indonesia

Abu mengungkapkan bahwa para buruh migran diperlakukan sangat buruk, mulai makanan tidak sehat, tidur di lantai dengan ruangan yang sesak serta jika sakit tidak dilayani secara manusiawi.

Abu yang juga anggota tim pencari fakta KBMB, mengakui angka kematian yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih besar karena jumlah kematian di DTI sulit diungkap, dan selama ini hanya mengandalkan data dari otoritas imigrasi Malaysia.

“Mereka hanya ingat ada kematian di blok ini, pada rentang waktu tertentu. Jadi sulit dikuantifikasi,” ujarnya meragukan angka kematian buruh migran Indonesia sebanyak 25 orang yang dikeluarkan Kemlu.

Baca Juga: Diisukan Keluar, Bruno Fernandez Meyakini Cristiano Ronaldo akan Tetap Berada di Manchester

Seorang perempuan yang ditahan 14 bulan di pusat penahanan di Tawau seperti dikutip dalam laporan KBMB, mengaku “Apa yang tidak pernah saya alami di luar, saya alami semua dalam penahanan. Mungkin itu yang kita sebut neraka di bumi.”

Ia menambahkan, “Semua jenis kesengsaraan ada di sana. Terkadang tidak ada air selama beberapa hari. Kami kesulitan mandi, minum, dan tidur. Saat kami mengeluh sakit, kami dimarahi.”

KBMB melaporkan bahwa Malaysia telah mendeportasi lebih dari hampir 2.200 pekerja Indonesia tidak berdokumen antara Maret 2021 - Juni tahun ini.

Baca Juga: Lumpuhkan Ekonomi Moskow, Jerman & Yunani Sita Tanker Rusia

Beberapa dari mereka yang ditahan ditangkap di perbatasan ketika mencoba untuk kembali ke Indonesia.

Menteri Dalam Negeri Zainudin dalam konferensi pers pada Kamis di markas besar Polisi Federal di Kuala Lumpur mengatakan kementeriannya akan melakukan razia kepada siapa saja yang bekerja di negara itu tanpa dokumen yang sah.

“Siapa pun yang melanggar undang-undang keimigrasian bisa kita tangkap dan ketika kita tangkap, mereka akan dimasukkan ke dalam rumah detensi dan, jangan salahkan pihak imigrasi atau kementerian dalam negeri jika terjadi apa-apa dengan mereka,” kata Zainudin.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah