Imbas Tragedi Puluhan Migran Tewas Tenggelam, Prancis dan Inggris Saling Menyalahkan: Patroli Bersama

- 25 November 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi imigran, Prancis dan Inggris saling menyalahkan pasca puluhan imigran tewas tenggelam
Ilustrasi imigran, Prancis dan Inggris saling menyalahkan pasca puluhan imigran tewas tenggelam /Reuters/
 
MEDIA PAKUAN - Prancis dan Inggris sedang berada dalam konflik akibat dari para migran yang mencoba menyebrangi lautan perbatasan.
 
Prancis dan Inggris juga sedang mencari solusi untuk mencegah para migran dari luar melewati laut itu, pada Rabu, 25 November 2021.
 
Kedua negara ini sedang mencari jawaban atas kasus yang menewaskan 27 orang di dalam perahu karet.
 
Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Prancis, Boris Johnson memiliki pandangan berbeda tentang siapa yang harus disalahkan atas tragedi itu
 
 
Marcon menekankan hal ini merupakan tanggungjawab bersama dari kedua belah pihak, tidak harus saling menyalahkan satu sama lain.
 
Perdana Menteri Prancis, Boris Jhonson mengatakan Inggris mengalami kesulitan membujuk Prancis untuk mengatasi masalah dengan cara yang benar.
 
"Kami mengalami kesulitan membujuk beberapa mitra kami, terutama Prancis, untuk melakukan hal-hal dengan cara yang menurut kami pantas untuk situasi ini," kata Johnson.
 
 
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel juga tengah mengatakan dia akan melakukan pembicaraan dengan Francis, Gerald Darmanin.
 
Gerald mengatakan Inggris, Belgia dan Jerman perlu berbuat lebih banyak untuk membantu Prancis mengatasi migran ilegal dan perdagangan manusia.
 
Polisi Prancis berpatroli di pantai mereka dan mengamankan perbatasan utara mereka yang tidak memadai.
 
 
Tawaran dilakukan kembali untuk berpatroli Inggris-Prancis bersama di pantai utara Prancis dekat Calais.
 
Sebelumnya Prancis menoloak tawaran atas panggilan tersebut, dikarenakan Inggris pada masa lalu mengancam akan memotong dukungan keuangan untuk kepolisian perbatasan Prancis.
 
Jumlah migran yang mencoba menyebrangi laut tersebut melonjak dalam beberapa pekan terakhir setelah pemerintah Inggris dan Prancis menekan bentuk-bentuk masuk ilegal terhadap migran.***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x