Empat Menteri Dukung Penguatan UMKM Perempuan dan Implementasi Kesetaraan Gender

- 22 Mei 2022, 20:12 WIB
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, bersama Chair G20 EMPOWER yang juga merupakan Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya sedang mengunjungi booth salah satu UMKM lokal yang berada di DI Yogyakarta, Rabu (18/05).
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, bersama Chair G20 EMPOWER yang juga merupakan Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya sedang mengunjungi booth salah satu UMKM lokal yang berada di DI Yogyakarta, Rabu (18/05). /

Upaya meingkatkan jumlah wirausaha perempuan dan UMKM perempuan di tingkat desa dilakukan melalui Model Desa Ramah Perempuan dan Anak (DRPPA). Program ini diinisiasi sejak tahun 2021.

Tahun 2022 Kemen PPPA menargetkan terbentuknya 142 DRPPA di 33 propinsi. Fokus utama wirausaha perempuan adalah bagi perempuan kepala keluarga khususnya bagi perempuan yang ditinggalkan suami akibat pandemi Covid19, perempuan penyintas bencana dan perempuan penyintas kekerasan. Hal ini menjadi salah satu indikator dari DRPPA.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan, “Berdasarkan riset, pandemi paling mempengaruhi pengusaha perempuan, dengan mencapai angka 76%, karena perempuan harus bekerja dari rumah.

Indonesia, UMKM berkontribusi terhadap 60 persen pendapatan nasional, dan 64 persen dari 64 juta UMKM dimiliki oleh perempuan.

"Karena itu, saat dunia berupaya melakukan pemulihan pascapandemi dan mengurangi dampak pandemi terhadap bisnis, termasuk pemulihan terhadap bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan," katanya.

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), lanjut Menteri Teten, pada Maret 2022 lalu menyelenggarakan Seminar Pemberdayaan Wirausaha Perempuan Melalui Bisnis Inklusif sebagai side event G20, mengadopsi tiga rekomendasi kebijakan berwawasan ke depan yang dapat memperkuat komitmen aksi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam membangun kembali produktivitas perempuan, khususnya pada UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh wanita.

“Rekomendasi pertama, pentingnya meningkatkan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan investor untuk mendukung wirausaha perempuan. Kedua, mendorong kebijakan di bidang keuangan dan infrastruktur yang sensitif gender dan memberikan akses pendanaan dan legalitas. Ketiga, meningkatkan program literasi digital keuangan bagi pengusaha perempuan untuk meningkatkan kesiapan investasi,” tegas Menteri Teten.

Di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan bahwa anggaran pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif akan digunakan untuk kegiatan utama pemulihan pariwisata nasional seperti pelatihan mikro digital, pelatihan dan sertifikasi Clean-Health-Safety-Environment Sustainability (CHSE), dan keuangan mikro untuk UMKM dan Desa Wisata.

"Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki beberapa strategi untuk membangun kembali produktivitas perempuan pasca pandemi. Pertama, mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan upah gender dalam pariwisata," kata Sandiaga.

"Kedua, mendorong kewirausahaan. Ketiga, mempromosikan pendidikan dan pelatihan melalui program pelatihan bagi perempuan di bidang pariwisata. Keempat, menempatkan gender sebagai inti dari kebijakan pariwisata dan praktik bisnis. Kelima, memberdayakan partisipasi perempuan dalam komunitas dan masyarakat sipil," Sandiaga memaparkan.

Halaman:

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah