Empat Menteri Dukung Penguatan UMKM Perempuan dan Implementasi Kesetaraan Gender

- 22 Mei 2022, 20:12 WIB
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, bersama Chair G20 EMPOWER yang juga merupakan Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya sedang mengunjungi booth salah satu UMKM lokal yang berada di DI Yogyakarta, Rabu (18/05).
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, bersama Chair G20 EMPOWER yang juga merupakan Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya sedang mengunjungi booth salah satu UMKM lokal yang berada di DI Yogyakarta, Rabu (18/05). /

MEDIA PAKUAN-Upaya peningkatan kemampuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan penerapan kesetaraan gender mendapatkan dukungan dari empat kementerian.

Dalam pertemuan G20 EMPOWER di Yogyakarta, Rabu, 18 Mei 2022, empat menteri, yaitu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Menteri BUMN, sepakat kontribusi UMKM pada perekonomi negara selama pandemi dan masa pemulihan pasca pandemi sangat besar.

Untuk itu mereka berkomitmen untuk mendukung penguatan UMKM melalui berbagai program di masing-masing kementerian.

Baca Juga: Siap-siap, Biaya Penanganan Covid-19 akan Dialihkan ke BPJS ketika Sudah Masuk Endemi

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menyatakan UMKM terbukti dapat memberikan kontribusi hingga 40 persen dari pendapatan nasional di negara berkembang dan mampu menyerap banyak tenaga kerja.

"Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa UMKM mewakili sekitar 90% bisnis dan lebih dari 50 persen lapangan kerja di seluruh dunia. Pengembangan UMKM merupakan prioritas tinggi bagi banyak negara di seluruh dunia karena mereka dapat berkontribusi hingga 40 persen dari pendapatan nasional di negara berkembang, katanya.

"Perempuan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah juga memiliki porsi usaha kecil yang relatif lebih besar dibandingkan dengan perusahaan besar. Banyak dari mereka menjalankan bisnis sehari-hari dan bekerja sendiri," ujar menteri.

Menurut Menteri Bintang, UMKM yang dikelola perempuan paling terkena dampak pandemi Covid-19. Mengutip data McKinsey (2020), secara global, berdasarkan analisis beberapa survei usaha kecil menunjukkan bahwa sebelum memperhitungkan intervensi, 1,4 juta hingga 2,1 juta UMKM dapat tutup secara permanen pada empat bulan pertama pandemi.

Di Indonesia, kaum perempuan memiliki dan menjalankan sekitar 50 persen dari sekitar 65,4 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh negeri.

Halaman:

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x