Menurutnya penjual LPG bernama Aliong. "Dengan adanya kenaikan harga tersebut, membuat harga jual LPG nonsubsidi kini menjadi melambung cukup tinggi dan dikhawatirkan dapat menurunkan daya beli masyarakat."
"Dengan harga yang tinggi dikawatirkan orang pasti makin jarang beli LPG.Tapi mau bagaimana mana lagi, kalau sudah keputusannya seperti itu," kata Aliong,
Baca Juga: Setelah NATO, Ukraina Kini 'Ngadu' Masalah Invasi Rusia ke Mahkamah Internasional
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Kepri Aries Fhariandi menyatakan kenaikan harga LPG nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram di daerah itu secara resmi mulai berlaku, Minggu 27 Februari 2022.
Berdasarkan edaran yang diterbitkan oleh Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), untuk wilayah Tanjung Uban.
Baca Juga: Vladimir Putin Sebut Serangannya Bisa Dihentikan Tergantung Sikap Ukraina
Di kabupaten Bintan dan Kota Batam harga LPG ukuran 5,5 kilogram mengalami kenaikan sebesar Rp12 ribu, sedangkan untuk LPG ukuran 12 kilogram naik sebesar Rp24 ribu.
"Harga tersebut sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN)," kata Aries di Tanjungpinang.
Sementara untuk harga jual LPG nonsubsidi tanpa PPN, katanya, di wilayah Tanjung Uban serta Batam untuk ukuran LPG 5,5 kilogram naik sebesar Rp19 ribu, dan ukuran 12 kilogram naik sebesar Rp39 ribu.
Editor: Ahmad R
Sumber: ANTARA
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
-
Antisipasi Dampak Invansi Rusia, Jepang Tawarkan Gas Alam ke Eropa: Ancam Krisis Energi
-
Pecah Pertempuran Rusia dan Ukraina, Perekonomian Jerman dan Eropa Runtuh: Bila Rusia Stop Pasokan Gas
-
Meskipun Gas Alam Dipasok Rusia! Taiwan Ikuti Barat Beri Sanksi Rusia, Su: Mengutuk Tindakan Invansi
-
Tabung Gas Tersulut Api Korsleting Listrik, Peternakan Ayam di Jampangkulon Sukabumi Hangus Terbakar
-
Bukan Hanya Nuklir, Gas Alam Rusia Segera Lumpuhkan Eropa