Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang mengatakan pulau itu akan bergabung dengan negara demokrasi untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas invasi ke Ukraina.
"Kami sangat mengutuk tindakan invasi semacam itu dan akan bergabung dengan negara-negara demokratis untuk bersama-sama menjatuhkan sanksi," kata Su.
Baca Juga: Amerika Serikat Sesali Penyerangan Rusia ke Ukraina, Joe Biden Sebut Putin Penjahat Dunia
Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei-hua mengatakan kepada wartawan bahwa pulau itu akan awasi ekspor ke Rusia dan berkoordinasi dengan sekutu.
Kementerian luar negeri mengatakan Taiwan merupakan pemasok semikonduktor global, akan berkoordinasi erat dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Negera tersebut yang berpikiran sama untuk mengadopsi langkah-langkah yang tepat untuk membebaskan Ukraina dari kengerian perang.
Su bersumpah untuk membela kedaulatan dan keselamatan Taiwan dan mengatakan beberapa pasukan asing sedang melakukan aksi untuk mengaitkan situasi Taiwan dengan situasi di Ukraina.
Su bersumpah untuk membela kedaulatan dan keselamatan Taiwan dan mengatakan beberapa pasukan asing sedang melakukan aksi untuk mengaitkan situasi Taiwan dengan situasi di Ukraina.
Baca Juga: Mengejutkan, Reaksi Rusia Terhadap Uni Eropa
“Kami sangat membenci mereka yang menggemakan perang kognitif yang diluncurkan oleh pasukan asing,” katanya.
Pemerintah Taiwan mengatakan Ukraina pada dasarnya berbeda dalam hal lingkungan geostrategis dan geografis serta kepentingannya dalam rantai pasokan internasional.
“Kami sangat membenci mereka yang menggemakan perang kognitif yang diluncurkan oleh pasukan asing,” katanya.
Pemerintah Taiwan mengatakan Ukraina pada dasarnya berbeda dalam hal lingkungan geostrategis dan geografis serta kepentingannya dalam rantai pasokan internasional.
Baca Juga: Bikin Umat Muslim Dunia Gempar! Beginilah Reaksi Warga Jerman Ketika Mendengar Adzan untuk Pertama Kalinya
Perdagangan Taiwan dengan Ukraina bersama Rusia masing-masing menyumbang kurang dari 1 persen dari totalnya.
Perdagangan Taiwan dengan Ukraina bersama Rusia masing-masing menyumbang kurang dari 1 persen dari totalnya.
Kementerian ekonomi Taiwan juga menyampaikan Kontrak gas alam pulau itu dengan Rusia akan berakhir pada Maret dan Taiwan akan mendiversifikasi pasokannya.***