PERINGATI! Jokowi Melarang ada Ego Sektoral Penanggulangan Bencana Alam, Presiden: Harus Terintegrasi

- 3 Maret 2021, 16:44 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). /Instagram @jokowi/

MEDIA PAKUAN-Presiden Joko Widodo melarang para pemangku untuk ikut melakukan mitigasi dan penanggulangan bencana.

"Tidak ada, tidak boleh ada ego sektoral, tidak boleh ada ego daerah, semuanya terintegrasi, benar-benar terintegrasi," katanya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 dari Istana Negara, Jakarta, Rabu 3 Maret 2021.

Menurut Jokowi hak yang paling utama untuk dan yang harus di perhatikan dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana adalah integrasi dan saling melengkapi.

Baca Juga: Resmi Diluncurkan, Realme Narzo 30A Miliki Spesifikasi dan Kelebihan Menggiurkan

"Tidak boleh ada yang merasa kalau ini bukan tugas saya, bukan urusan saya. Hati-hati ini bencana. Berbeda dengan hal normal," ucap Jokowi.

Jokowi juga menegatakan, tidak hanya upaya mitigasi dan penanggulangan bencana yang perlu di perhatikan.

Tapi manajemen upaya tanggap darurat serta kemampuan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi secara cepat sangat penting untuk mengurangi beban korban bencana.

Baca Juga: Pemerintah Lanjutkan BLT UMKM di Maret, ini Syarat dan Dokumen yang Harus Dipenuhi

"Jangan sudah ditunggu dari satu tahun belum nongol apa yang sudah disampaikan, apa yang sudah dijanjikan," ujar Jokowi.

Menurut tanggapan Jokowi selam ini, Indonsia mendapatkan pekajran yang sangat luar biasa terkait pencegahan dan penanganan bencana, baik bencana alam maupun bencana non-alam seperti pandemi Covid-19.

Sedangkan data yang didapat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dalam kurun waktu tahun 2020 telah terjadi 2.925 kejadian.

Bencana alam yang terhitung sejak Rabu, (1/1) hingga hari ini, Selasa (28/12).

Baca Juga: Hadiri Ekspose Program Desa Presisi LPPM IPB, Bupati Cianjur Tulis Harapan Pemanfaatan Teknologi

"Dari jumlah kejadian bencana tersebut, bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung masih dominan pada tahun ini," ungkapnya.

Kepala BNPB Doni Monardo dalam Webinar: "Kaleidoskop Kebencanaan 2020 dan Prediksi Fenomena Serta Potensi Bencana Tahun 2021" secara daring di Jakarta, Selasa (28/12).

Dapat di simpulakan dari kejadian banjir saja sudah sekitar 1.065 kejadian di sepanjang tahun 2020.

Baca Juga: Disebut Pengkhianat, Sri Mulyani Komentari Dugaan Kasus Suap Pegawai Pajak

Kemudian dari tanah longsora yang terjadi di tanh Air sepanjang tahun 2020, kueang lebih 873 dan tanah longsor 572 kejadian.

Selanjutanya, ada sebanyak 326, gelombang pasang dan abrasi 36 kejadian dan kekeringan terjadi sebanyak 29 kejadian di Tanah Air.

Dari pengalamn tersebut Jokowi mengatakan hal yang harus di lakukan untuk kedepannya.

"Pengalaman ini harus kita jadikan momentum untuk memperkokoh ketangguhan kita dalam hadapi segala bentuk bencana," ucap Jokowi.

Baca Juga: Mengapa Totenham Hotspur Ingin Rebut Lucas Vazquez dari Real Madrid, Ini faktanya

Presiden menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang telah mendedikasikan tenaga dan waktu untuk menjalankan upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di Indonesia.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah