Network
MEDIA PAKUAN - Salah satu broker asuransi terbesar, Aon, dalam sebuah laporannya mengabarkan bahwa mereka telah mengalami kerugian yang sangat besar akibat bencana alam selama tahun 2020.
Pada tahun 2020 bencana alam telah mengakibatkan kerugian yang diasuransikan hampir 100 miliar dolar, atau sebesar 97 miliar dolar.
Jumlah kerugian tersebut menempati 40 persen di atas rata-rata untuk abad ini.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS) Dimulai, Dapatkan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1 Tiap Bulan!
Baca Juga: Presiden Terjangkit COVID-19, Meksiko Kini Kewalahan
Aon mengatakan, peristiwa kerugian yang diasuransikan secara global terbesar pada tahun 2020 adalah Badai Laura, yang melanda Amerika Serikat dan Karibia pada Agustus lalu. Bencana tersebut menyebabkan kerugian asuransi sebesar 10 miliar dolar.
Sementara itu, kerugian ekonomi dari alam gabungan yang diasuransikan dan tidak diasuransikan menepati angka 268 miliar dolar.
Selain itu, peristiwa kerugian terbesar sebanyak 35 miliar dolar juga terjadi disebabkan oleh banjir musiman di China antara Juni dan September tahun 2020.
Aon mengatakan, peristiwa kerugian yang diasuransikan secara global terbesar pada tahun 2020 adalah Badai Laura, yang melanda Amerika Serikat dan Karibia pada Agustus lalu. Bencana tersebut menyebabkan kerugian asuransi sebesar 10 miliar dolar.
Sementara itu, kerugian ekonomi dari alam gabungan yang diasuransikan dan tidak diasuransikan menepati angka 268 miliar dolar.
Selain itu, peristiwa kerugian terbesar sebanyak 35 miliar dolar juga terjadi disebabkan oleh banjir musiman di China antara Juni dan September tahun 2020.
Baca Juga: Astagfirulloh! Kota Kupang NTT Diterjang Longsor, Sepasang Suami Istri Ditemukan Meninggal
Baca Juga: Oslo Rystad Energy dan 5 Perusahaan lainnya, Kesulitan Mencari bahan bakar Fosil
Aon juga melaporkan, dalam periode yang sama, banjir musiman yang terjadi di India telah mengakibatkan kematian terbesar, sebanyak 1.922 korban jiwa.
Pemrosesan klaim menjadi lebih sulit akibat prokes yang harus dipatuhi karena masih pandemi.
"Fokus pada tingkat perusahaan dan federal akan menjadi penting di sekitar investasi dalam mitigasi risiko, ketahanan, dan keberlanjutan karena lanskap di sekitar solusi perubahan iklim terus dipercepat dengan urgensi baru," kata Direktur dan Ahli Meteorologi untuk tim Prakiraan Dampak Aon Steve Bowen. ***
Aon juga melaporkan, dalam periode yang sama, banjir musiman yang terjadi di India telah mengakibatkan kematian terbesar, sebanyak 1.922 korban jiwa.
Pemrosesan klaim menjadi lebih sulit akibat prokes yang harus dipatuhi karena masih pandemi.
"Fokus pada tingkat perusahaan dan federal akan menjadi penting di sekitar investasi dalam mitigasi risiko, ketahanan, dan keberlanjutan karena lanskap di sekitar solusi perubahan iklim terus dipercepat dengan urgensi baru," kata Direktur dan Ahli Meteorologi untuk tim Prakiraan Dampak Aon Steve Bowen. ***
