Jokowi Apresiasi bencana Karhutla Riau, Presiden Sebut Kerugian Mencapai Triliunan Rupiah

- 23 Februari 2021, 09:19 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau /Pixabay/

MEDIA PAKUAN- Presiden Joko Widodo menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan(Karhutla), hal ini sebagai bentuk apresiasi yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Riau 15 Febuari - 31 Oaktober 2021.

Jokowi menggelar rapat koordinasi nasional(Rakornas) pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2021 di Istana Negara yang disiarkan langsung melalui kanal YouTobe Sekertariat Presiden, Senin, 22 Februari 2021.

"Jangan biarkan api membesar, jangan terlambat sehingga sulit dikendalikan. Ini penting. Jangan biarkan api membesar. Jangan terlambat sehingga sulit dikendalikan," kata Jokowi.

Baca Juga: Prediksi laga Liga Inggris Leeds vs Southampton Rabu, 24 Febuari 2021, Dua Tim Tak Ingin Perpanjang Kekalahan

Jokowi mengharapkan semua orang tanggap dan dibutuhkan respon cepat dan tidak telat dalam mengatasi masalah besar ini.

" Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat bencana Karhutla ini bagus, bersiap-siap. Jangan sampai nanti administrasi dan payung hukumnya belum siap, kebakaranya membesar, mau melakukan sesuatu tidak ada payung hukumnya," ujarnya

Untuk itu Jokowi menghimbau kepada semua pihak untuk cepat tanggap dan siaga dalam bertindak mengatasi kebakaran Karhutla jangan sampai meluas.

Baca Juga: BANJIR! BPBD DKI Jakarta Himbau Mengosongkan Basement Gedung Bila Hujan dengan Intensitas Tinggi

"Sehingga kita semuanya harus tanggap, gubernur, bupati, wali kota, pangdam, danrem, dandim, tanggap. Kapolda, kapolres, tanggap. Ini sebetulnya hanya respon yang cepat saja. tegas Jokowi.

Presiden juga menyampaikan harapannya terkait proses penyiraman lokasi.

"Jika diperlukan dilakukan water bombing, ini sudah sering dilakukan tapi kalau bisa, jangan. Ada api kecil, siram, mati karena water bombing butuh anggaran gede tapi kalau sudah telat mau tidak mau kita pakai itu," sambung arahan Jokowi.

Baca Juga: AKTIVITAS PADAT! Mau Berpergian, Jangan lupa baca doa ini

Jokowi mengungkapkan adanya prioritas dalam upaya pencegahan api yang sebaiknya dikedepankan atau diutamakan.

"Pencegahan harus diprioritaskan. Jangan terlambat. Di negera besar pun ada kejadian kebakaran yang besar, sampai ada kota yang ikut terbakar. Hal-hal seperti ini betul-betul harus kita jadikan pelajaran. Sekali lagi prioritaskan pencegahan. Jangan terlambat," tegas Presiden.

Sementara perihal itu, Menkopolhukam, Mahfud MD, dalam laporannya mengatakan bahwa telah terjadi penurunan angka karhutla yaitu pada tahun 2015 terjadi karhutla di lahan 2.610.000 hektare. Tahun 2019 menurun ke angka 1.592.010 hektare. Sedangkan per tahun 2020 tercatat 296.942 hektare.

Baca Juga: Inspiratif! Wabup Bandung Barat, Hengky Kurniawan Canangkan Program Pemberdayaan Janda

Perihal kerugian karhutla, Presiden mengatakan mencapai triliunan rupiah sehingga diperlukan kecerdasan semua elemen dalam mencari solusi dan mengatasi masalah global ini.

"Hati-hati begitu kebakaran meluas, itu merugikan tidak hanya juta atau miliar. Saya pastikan larinya pasti ke angka triliun. Belum kerusakan ekologi dan ekosistem kita," punkasnya.***

Referensi: Ploresterkini, Antara dan kanal YouTobe Sekertariat Presiden

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x