MEDIA PAKUAN - Kebakaran hutan yang melanda Pulau Fraser Australia masih terus berlangsung, bahkan titik api kian meluas hingga nyaris menguasai kawasan situs UNESCO tersebut.
Seperti diberitakan, peristiwa kebakaran di Fraser ini telah terjadi sejak enam minggu terakhir.
Peristiwa tersebut telah menuai banyak spekulasi dari berbagai pihak. Sebagian berpendapat, kebakaran terjadi akibat dipicu musim kemarau.
Baca Juga: Angka Kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Cukup Tinggi
Baca Juga: Jokowi 'Ogah' Melindungi Pejabat yang Terlibat Korupsi Uang Rakyat
Sementara pendapat lain menyatakan kejadian kebakaran di hutan itu akibat aksi pembakaran hutan yang ilegal.
Reuters melaporkan bahwa bencana kebakaran hutan ini telah melampaui rekor panas tertinggi di dunia.
Baca Juga: Kasus Covid 19 Korea Selatan Meningkat, Pemerintah Perketat Masalah Ini
Sampai saat ini seluruh petugas pemadam kebakaran di Australia terus berusaha memadamkan besarnya kebakaran hutan di semua tempat wisata populer pulau fraser.
Akibat tempat-tempat wisata itu tertutup asap, para wisatawan dan seluruh penghuni di situs warisan dunia UNESCO terpaksa mengungsi untuk beberapa hari atau minggu kedepan.
Baca Juga: Pulisic Bangkit dari Cedera Langsung Cetak Gol Kemenangan Chelsea
Baca Juga: Wow! Gaji Bruno Fernandes di Man United Naik Dua Kali Lipat Menjadi Rp3,8 miliar per Pekan
Biro Meteorologi Queensland(BMQ) memperingatkan bahwa Kebakaran hutan Australia kemungkinan besar akan terjadi lagi.
Badan itu juga mengatakan, terjadinya kebakaran kemungkinan diperburuk oleh angin kencang dan panas nya suhu, dan diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa hari ke depan.
Hampir 12 juta hektar hutan atau lahan di Australia terlalap api dan telah menewaskan 33 orang juga diperkirakan lebih dari satu miliar hewan mati akibat kebakaran tersebut.***