Pupuk Langka di Pasaran, SPI Khawatir Ada Penyimpangan

- 3 Februari 2021, 17:22 WIB
Ilustrasi - Produksi Pupuk Subsidi
Ilustrasi - Produksi Pupuk Subsidi /PT Pupuk Indonesia/

Menurutnya, koperasi akan menjamin keberlanjutan usaha pupuk dikalangan petani, bukan proyek subsidi tahunan seperti yang terjadi saat ini.

Sekarang, lanjut Henry, kita tengah merasakan dampak pengunaan pupuk kimia berlebihan yang  mengakibatkan unsur hara di dalam tanah terus menurun.

"Jika memang pupuk kima bersubsidi tidak baik bagi tanah, mengapa ini yang terus-terusan disubsidi," tandasnya.

Ia meminta pemerintah mendorong perubahan cara pertanian kedalam bentuk yang lebih ramah terhadap alam, termasuk dalam hal penggunaan pupuk sebagai input pertanian.

Baca Juga: Peserta PPPK 2021 Wajib Tahu Aturan Penempatan Guru

Menurut Henry, sebenarnya petani lebih membutuhkan pupuk organik yang dapat mengembalikan kesuburan tanah.

"Sebenarnya pupuk subsidi sudah masuk dalam skema subsidi, tetapi pengadaannya diserahkan ke perusahaan yang ditunjuk pemerintah sehingga hasilnya buruk," katanya.

Ia berharap penggunan pupuk organik semakin masif karena memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah memperbaiki kondisi tanah.

Sehingga setelah lahan kembali subur karena penggunaan pupuk organik, petani tak perlu mengeluarkan ongkos yang terlalu besar untuk pemupukan berkelanjutan.

“Kesemrawutan pupuk kimia ini merupakan momentum mengakhiri ke tergantungan petani pada pupuk kimia dan beralih ke pupuk organik," tuturnya.

Halaman:

Editor: Hanif Nasution

Sumber: www.dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah