Kominfo Siapkan Tiga Langkah Antisipasi, Luncurkan Satelit Multifungsi SATRIA-1

- 24 November 2020, 14:57 WIB
Ilustrasi Satelit
Ilustrasi Satelit /facebook/

MEDIA PAKUAN - Siapkan tiga langkah antisipasi untuk memastikan peluncuran Satelit Multifungsi SATRIA-1 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berjalan dengan dengan normal.

Baca Juga: Daftar Negara dengan Pasien Rawat Inap dan Angka Kematian Covid 19 yang Terus Meningkat

Langkah awal adalah mengusulkan dan meminta perpanjangan waktu penempatan satelit di orbit kepada Persatuan Telekomunikasi Internasional (International Telecommunication Union.

Dikarenakan pandemi COVID-19 yang berdampak pada proses pengadaan dan produksi satelit SATRIA-1.

"Satelit Satria Satu yang sedianya direncanakan untuk ditempatkan di orbit pada bulan Maret tahun 2023, kemudian mengalami pemunduran jadwal," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dalam konferensi pers virtual, Senin.

Baca Juga: Shin Tae Yong Marah Besar, Dua Orang Tim Nasional U 19 Dipulangkan Kenapa Ya ?

"Atas pemunduran jadwal ini, Indonesia mengusulkan dan meminta perpanjangan waktu penempatan satelit di orbit selama 14 bulan, yang kita perkirakan secepatnya atau paling cepat peletakan satelit di orbit bisa dapat dilakukan pada kuartal keempat tahun 2023," Menkominfo melanjutkan.

Jhny mengatakan pemunduran jadwal peluncuran satelit, wajar terjadi dalam industri satelit, terutama dalam potensi terjadinya force majeur.

Dia juga mengatakan bahwa ITU memahami betul perkembangan yang terjadi pada satelit SATRIA-1.

Baca Juga: Masjid Shamakhi di Azerbaijan Satu-satunya Yang Selamat dari 11 Guncangan Gempa 25 November 1667

Dan juga pada saat ini, proses pembuatan Satelit SATRIA-1 sedang berjalan.

Sedangkan untuk peletakan satelit ini akan disimpan pada orbit 146 BT, dengan perusahaan pembuatnya Thales Alenia Space (TAS) dan roket peluncurannya adalah Space Falcon 95500.

Johnny juga mengatakan proses pembiayaan telah mendapat persetujuan dari lembaga pembiayaan BPI Perancis dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Baca Juga: Daftar Negara dengan Kasus Covid 19 yang Terus Meningkat, Amerika Serikat Meningkat Hawai

"BPI Perancis dan AIIB telah menyediakan deposannya, sehingga dengan demikian setelah dilakukan kesepakatan porsi equity atau porsi pembiayaan sendiri oleh operator dalam hal ini PSN untuk menyediakan equity sudah dilakukan," kata Menkominfo.

Saat ini, proses atau kesepakatan preliminary working agreement (PWA) antara PT Satelit Nusantara 3 (SNT) dan Thales Alenia Space (TAS) sudah dilakukan dan proses manufacturing sudah dimulai.

Baca Juga: Selamat Hari Guru 25 November 2020, Sejarah PGRI sebagai Wahana Persatuan dan Kesatuan

Menurut Johnny, Indonesia juga telah mempersiapkan dua langkah alternatif lainnya agar orbit satelit 146BT tetap bisa digunakan Indonesia.

Dia mengatakan Indonesia telah memiliki back up filing satelit yang sudah didaftarkan di ITU sebagai cadangan, selain dari meminta perpanjangan waktu.

"Nusantara PE1-A, apabila filing satelit PSN-146E tidak dapat digunakan lagi. Mudah-mudahan hal ini tetap masih bisa kita gunakan karena itu biasa terjadi di dalam industri ini," kata Menteri Johnny.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah sudah Mulai disalaurkan, PTK Siapkan Peryaratannya

Johhny juga menegaskan bahwa proses pendaftaran dan penyelesaian koordinasi sudah dijalankan sejak lama.

Sehingga masalah koordinasi yang krusial dengan negara-negara yang diwajibkan, banyak yang telah diselesaikan.

Selain dari itu, langkah alternatif lainnya yang disiapkan Kementerian Kominfo menurut Menteri Johnny, operator Satelit Indonesia dapat menyewa dan menempatkan Satelit Floater dalam jangka waktu tertentu di slot orbit PSN 146-E.

Baca Juga: Dua Langkah Rahasiah Tampil Awet Muda dan Flawless Ala Iriana Joko Widodo

Untuk memenuhi kewajiban regulasi ITU. Sehingga, filing PSN 146 E akan tepat tetap terjaga keberadaannya dan dapat digunakan oleh Satelit SATRIA-1.

"Dengan demikian kepada masyarakat Indonesia dapat saya sampaikan bahwa proses pengadaan dan penempatan satelit Satria 1 berjalan seperti biasanya, dan progress-nya dari waktu ke waktu berkembang dengan baik," kata Menkominfo.

Menurut Johnny, Satelit Satria Satu dengan kapasitas 150Gbps merupakan salah satu satelit terbesar di Asia yang digunakan melakukan percepatan digitalisasi di Indonesia.

Baca Juga: Pandangan BTS Terhadap Masing-masing Member, Jimin Bilang V Tampan Jungkook Kagum Pada Jin!

Satelit ini akan digunakan untuk pelayanan wi-fi di 150.000 titik layanan publik di seluruh Indonesia.

"Termasuk 93.900 titik layanan pendidikan untuk kepentingan pendidikan di Indonesia sisanya untuk kepentingan pelayanan pemerintahan sampai di tingkat desa dan mendukung kegiatan Kamtibmas di seluruh Indonesia," Menkominfo menambahkan.***

Sumber : antaranews.com
https://www.antaranews.com/berita/1855264/tiga-langkah-kominfo-pastikan-satelit-satria-meluncur

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x