Angkat Bicara Soal Demo Omnibus Law hingga Pembakaran Fasilitas Prabowo: Ini Pasti ada Dalangnya

13 Oktober 2020, 12:58 WIB
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menilai UU Cipta Kerja sudah memenuhi 80 persen kepentingan buruh. /ANTARA

MEDIA PAKUAN - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto buka suara terkait penolakan Omnibus Law.

Sebelumnya, para masyarakat berdemonstrasi di beberapa daerah demi menarik kembali uu ciptakerja yang telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Ketua Umum parta gerindra itu mengatakan, ia paham betul tentang kesulitan para buruh.

Baca Juga: Aksi Unjukrasa Penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja di Sukabumi di Warnai Shalat Dhuhur Berjamaah

Prabowo juga mengatakan gerindra menjadi salah satu pihak yang mendukung rancangan omnibus law sebelum sebelum disahkan.

Dilansir dari artikel Pikira-Rakyat.com berjudul "Bela Mahasiswa, Prabowo Sebut Dalang Demo Dibiayai Asing: Tak Mungkin Patriot Bakar Milik Rakyat".

"Dan waktu Omnibus Law ini dibahas di DPR Partai Gerindra juga yang paling keras membela kepentingan semua buruh, tani, nelayan dan sebagainya"

Baca Juga: Persaingan BTS & BLACKPINK di Tangga Lagu Billboard Siapa yang Lebih Unggul?

"dan dengan sungguh-sungguh ada buktinya, ada rekamannya semua mungkin fraksi Gerindra yang paling banyak ketemu dengan tokoh-tokoh buruh dan sebagainya," tambahnya.

Hasilnya, menurut Prabowo, terdapat 80 persen poin yang disampaikan oleh perwakilan buruh dimasukkan dalam sejumlah poin UU Ciptaker

"Bisa dikatakan dari permintaan tuntutan buruh 80 persen sudah diakomodasi di dalam Omnibus Law ini," ujar Prabowo.

Baca Juga: Kisah Inspiratif dan Sejarah Dibalik Terciptanya Makanan 'Akhir Bulan' Mie Instan

Ia mengaku, tak dapat 100 persen memasukkan aspirasi buruh ke dalam Omnibus Law sebab terdapat kepentingan lain seperti investasi yang menjadi fokus selanjutnya dalam aturan tersebut.

"Kita harus tahu di era global ini perusahaan itu gampang pindah, pabrik sudah diasuransi jadi kalau mau mogok, dibakar, diduduki si pengusaha ditinggalkan saja pabriknya."

Sekarang ini saya tahu ini buah simalakama, dilema. Jadi pemimpin buruh ini dilema, dia mau bela buruhnya tapi kalau dia terlalu kenceng si pengusaha pindah," jelasnya.

Baca Juga: Suarakan Bahaya Kanker Payudara ' No Bra Day' Se- Dunia Selasa, 13 Oktober 2020

Prabowo Subianto mengimbau pula agar para buruh tak gampang terpancing emosi. Khususnya saat demonstrasi mengakibatkan fasilitas umum dirusak dan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

"Ini yang harus disadari oleh temen-temen kawan buruh jangan emosional. Jangan cepet marah, jangan mudah untu bikin aksi massa sehingga munculnya adalah vandalisme. Kalau negara ingin dibakar, sarana umum kan itu dibangun dengan uang rakyat, untuk kepentingan rakyat, dibakar," tambahnya.

Ia meyakini, dibalik aksi unjuk rasa penolakan UU Ciptaker terdapat sesuatu (orang, paham, sifat) alias anasir yang menjadi dalang.

Baca Juga: Inilah Latar Belakang UU Cipta Kerja Dibahas hingga Dibuat oleh DPR

"Jadi coba itu anak-anak (mahasiswa, red) itu pikirkan. Saya gak yakin ya itu dari para mahasiswa atau pemuda, ini pasti ada dalangnya. Ini pasti anasir anasir ini," ujarnya.

Prabowo pun mengatakan bahwa anasir yang ia maksud kemungkinan tinggi dibiayai oleh pihak asing.

"Ini pasti anasir yang dibiayai oleh asing. Gak mungkin seorang patriot membakar milik rakyat. Kalau mau demo silahkan, demokrasi itu boleh demo. Masa bakar milik rakyat," tambahnya.

Baca Juga: Fakta Menarik Dibalik Keindahan Alam Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi

Ia merasa merasa prihatin melihat para demonstran yang tak memakai masker di tengah situasi pandemi virus corona baru (Covid-19).

"Jadi dalang ini tidak bertanggungjawab sama sekali, saya sangat prihatin. Ini kan lagi Covid-19, cobalah kita sabar kita atasi dulu coba perbaiki," ujarnya.

"Marilah berpikir dengan tenang, sehat, kekeluargaan," pungkasnya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler