Fakta Menarik Dibalik Keindahan Alam Geopark Ciletuh di Kabupaten Sukabumi

- 13 Oktober 2020, 09:30 WIB
Salah satu lokasi air terju di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
Salah satu lokasi air terju di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. /Pikiran Rakyat

MEDIA PAKUAN - Sudah lebih dari dua tahun Geopark Ciletuh-Palabuhanratu (GCP) yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyandang status sebagai Unesco Global Geopark (UGG).

Status tersebut ditetapkan pada 17 April 2018 berdasarkan hasil sidang Executive Board Unesco ke 204 Komisi Programme and External Relations.

Kawasan geopark atau taman dunia ini memiliki luas mencapai 126.100 hektar yang meliputi delapan kecamatan dan 74 desa.

Salah satu keunikan yang bisa ditemukan di Geopark Ciletuh ini adalah bayaknya material bebatuan berwujud unik yang terbentuk dari hasil sedimentasi berbagai fosil, patahan, dan lempengan bumi yang berusia puluhan juta tahun.

Secara keseluruhan kawasan ini memiliki keindahan alam yang terdiri dari gunung, air terjun, sawah, ladang hingga aliran sungai menuju laut.

Selain keindahan tadi, simak fakta menarik lainnya tentang Geopark Ciletuh.

1. Menyandang Dua Status

Perjalanan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi Unesco Global Geopark terbilang sangat singkat, yaki hanya dalam kurun tiga lima tahun.

Padalah untuk mendapatkan predikat tersebut umumnya membutuhkan waktu hingga lebih dari 10 tahun.

Pada tahun 2015, Geopark Ciletuh ditetapkan sebagai Geopark Nasional. Tiga tahun kemudian Unesco menjadikannya UGG bersamaan dengan 12 geopark lainnya dari 11 negara di dunia.

2. Status UGG Berlaku Lima Tahun

Status UGG yang ditujukan untuk Geopark Ciletuh-Palabuhanratu tidak berlaku secara permanen. Predikat sebagai taman dunia tersebut hanya brelaku selama lima tahun mulai dari ditetapkan pada 17 April 2018 hingga 16 April 2022.

Namun untuk tetap menjadi UGG, maka Unesco telah memberikan 13 rekomedasi yang wajib dipenuhi oleh pemerintah daerah sebelum berakhirnya masa berlaku status UGG.

Salah satunya ketersediaan aksesibilitas dan Infrastruktur menuju lokasi geopark dan keberadaannya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

3. Hanya Tiga di Indonesia

GCP merupakan satu dari tiga geopark di Indonesia yang masuk dalam jaringan UGG. Sementara sekitar 30 geopark yang tersebar di berbagai daerah di nusantara, berstatus Geopark Nasional.

4. Memiliki 50 Situs Geologi

Kawasan GCP terdapat 50 situs geologi yang patut untuk dikunjungi meski  sekedar berwisata maupun secara khusus dijadikan sebagai tempat mempelajari tentang keanekaragaman alam dan budaya.

Dari 50 situs tersebut baru sekitar 14 situs yang telah tergarap secara optimal sehingga menjadi destinasi wisata andalan.

5. Tampilkan Keindahan Air Terjun

Salah satu panorama alam di GCP yang menjadi primadona para wisatawan lokal maupun mancanegara adalah keindahan air terjun.

Di kawasan ini terdapat sembilan lokasi air terjun. Uniknya setiap air terjun tersebut memiliki keindahan dan keunikan alam yang berbeda.

Kesembilan air terjun itu antara lain Curug Cimarinjung, Curug Luhur, Curug Sodong, Curug Awang, Curug Tengah, Curug Karet, Curug Puncakmanik, Curug Puncakjeruk dan Curug Cikanteh.***

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah