MEDIA PAKUAN - Pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) usai menggelar agenda Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), namun Stop TB Partnership Indonesia (STPI) dibuat kecewa.
Hampir semua Capres sama sekali tidak menyinggung secara spesifik membahas isu TBC. Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif STPI, dr. Henry Diatmo Direktur Eksekutif STPI
Minimnya pembahasan terkait isu tuberkulosis (TBC) pada debat capres malam tadi, kata Henry Diatmo berbanding terbalik dengan komitmen eliminasi TBC yang disampaikan oleh ke 3 tim sukses.
Pada saat itu, kata Henry Diatmo, masing-masing capres di acara dialog bersama tim sukses yang diselenggarakan STPI 31 Januari 2024 lalu. Melalui timses telah menandatangani komitmen eliminasi TBC di tahun 2030.
"Namun penjelasan terkait hal itu, tidak terlihat di debat semalam, apa karena waktunya tidak cukup, atau belum menjadi prioritas semua paslon,"katanya.
Padahal kata Henry masih banyak hal yang bisa diperkuat oleh Negara untuk bisa mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030.
“Selain stigma dan diskriminasi, kendala kita ada di gap angka antara pasien TBC yang memulai pengobatan, dengan semua pasien TBC yang terkonfirmasi, selain
itu kerjasama lintas sektor seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden no 67 tahun 2021 juga masih bisa dimaksimalkan,'katanya.
Baca Juga: Link Live Streaming Persik Kediri VS Bali United pada Lanjutan BRI Liga 1 di Pekan Ke 24 : Sekarang
dr Henry masih sangat menyayangkan hal teknis ini tidak dibahas di debat semalam. “Banyak orang terutama 1 juta lebih orang dengan TBC berharap adanya kejelasan di debat tema kesehatan semalam, namun hal ini menunjukkan bahwa TBC masih belum menjadi isu prioritas jika dibandingkan stunting, STPI akan terus mengawal isu inisampai ke eliminasi TBC di tahun 2030, siapapun pemimpinnya” tutup dr. Henry.
Padahal debat terakhir untuk para calon Presiden, tema dalam debat kelima adalah kesejahteraan sosial serta pembangunan sumber daya manusia dan inklusi. Adapun enam subtema debat terakhir meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.
Sebenarnya, kata dia STPI turut menyoroti debat semalam karena beberapa kali para paslon menyinggung isu kesehatan. Bahkan secara makro semua capres sudah mulai memperlihatkan keseriusan dalam memperbaiki sistem kesehatan.
Seperti paslon 1, kata dia fokus di ketimpangan dan pelibatan lintas sektor. Begitupun paslon 2 yang akan memperkuat lagi SDM melalui beasiswa dan penambahan jumlah Fakultas Kedokteran bahkan Rumah Sakit dan Puskesmas.
"Sementara paslon 3 juga akan fokus lebih fokus ke promosi dan preventif."katanya.***