Pasca Bongkar Pabrik Senpi Ilegal di Semarang, 4 Tersangka Ditangkap Polda Metro: 2 Warga Garut dan Sumedang

20 Agustus 2023, 12:32 WIB
16 Senpi dan Amunisi Disita Densus 88 Saat Penangkapan Tersangka Teroris Karyawan PT KAI di Bekasi /PMJ News

MEDIA PAKUAN -  Polda Metro Jaya terus melakukan pengembangan terkait kasus peredaran senjata api ilegal.

Setelah usai membongkar pabrik modifikator senjata di Semarang, hingga adanya oknum anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Bripka RP dia terlibat dalam jual beli senjata api ilegal itu.

Penyelidikan Kasus tersebut berlanjut hingga ke wilayah Sumedang dan Garut, Jawa Barat, serta Ngawi, Jawa Timur .

Baca Juga: Bukan Cuma Seru Warga Perum Regency, Kab.Sukabumi Gelar Lomba, Libatkan Balita Bentuk Mental Sehat

Sejauh ini, empat tersangka berhasil ditangkap usai pengembangan dari penangkapan tersangka RP.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan empat tersangka yang ditangkap yakni berinisial ANR, TRR, LMP, dan W.

Tersangka ANR ditangkap di Garut, sementara TRR ditangkap di Sumedang. Sedangkan tersangka LMP dan W ditangkap di Ngawi.

Baca Juga: Bantu Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Pedalaman Papua, Yonif 310/KK Terjunkan Tenaga Pengajar

Trunoyudo mengatakan jajarannya melakukan serangkaian penyelidikan dan penangkapan terkait dengan pembuatan senjata api ilegal.

"Kami melakukan penyelidikan yakni senpi  dipesan tersangka R dan didapati penjual atas nama ANR (yang ditangkap) TKP Garut dan pembuat senjata api ilegal atas nama TRR (yang ditangkap) TKP Sumedang,” kata Trunoyudo dalam keterangannya, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Selanjutnya , LMP ditangkap lantaran menjual senjata api kepada tersangka W, yang ditangkap membeli sepucuk senjata Air gun jenis Beretta ilegal.

Baca Juga: Target Thomas Doll Saat Persija Jakarta Hadapi Arema FC di Pekan Ke 9, Penuh Dengan Ambisi Untuk Bangkit

Tersangka W juga pernah dititipkan 1 kotak peluru tajam 9 mm dalam kurun waktu tahun 2018 hingga tahun 2020.

Namun belum diketahui siapa yang menitipkan kotak peluru tersebut.

“Polda Metro Jaya dalam setiap pengembangan penyelidikan tetap berkolaborasi dengan Densus 88 Antiteror Polri,” ujar Trunoyudo.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap adanya 4 klaster dari kasus praktek peredaran senjata api ilegal melalui transaksi online di e-commerce.

Baca Juga: Head To Head 5 Pertandingan Persija Jakarta VS Arema FC, Macan Kemayoran Menang di 2 Pertandingan Terakhir

Menurut, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi,empat klaster peredaran senjata api ilegal dari penyelidikan dan pengungkapan kasus tersebut yakni jaringan teror, penjual senjata api, pabrik modifikasi senjata, dan penerima senjata api.

“Pertama yang terkait dengan jaringan teror itu dilaksanakan penyidikan oleh Detasemen Khusus 88. Terkait dengan jaringan teror,” kata Hengki kepada wartawan, Jumat, 18 Agustus 2023.

Baca Juga: Lirik Lagu Komang, Ini Lirik Lengkap Beserta Makna Yang Terkandung

Kemudian, Hengki menerangkan klaster kedua dari dari pengungkapan kasus tersebut yakni klaster penjual senjata api.

“Yang kedua penjual senjata api, terdiri atas senjata api modifikasi maupun pabrikan. Ini ada senjata FNC, G2 Combat, itu pabrikan, ditemukan oleh Densus. Ini udah kita tangkap juga penyuplainya,” kata Hengki.

Hengki mejelaskan ,senjata api modifikator saat ini menjadi fenomena baru yang digunakan untuk melakukan kejahatan.

Senjata yang mulanya jenis air gun kemudian dimodifikasi menjadi senjata api.

Baca Juga: Aksi JKT48 Bareng Erigo Bikin Melongo, Raup Rp5 Miliar Kurang dari 10 Menit Live di Shopee

“Banyak sekarang beredar senjata air gun. Air gun itu dia pelurunya dari gotri besi pakai gas CO2, ternyata itu bisa dimodifikasi, di-upgrade menjadi senjata api.

Ini yang sangat berbahaya yang sekarang banyak beredar di masyarakat,” kata Hengki.

Selanjutnya, Hengki mengungkapkan bahwa senjata api modifikator tersebut disuplai oleh pabrik senjata modifikator di Semarang yang dibongkar oleh Polda Metro Jaya.

“Tetapi yang cukup menyedihkan di sini, ini dijual via platform e-commerce, penjualan online, apakah itu Tokopedia, Shopee, seolah-olah di sana adalah air soft gun, padahal itu senjata api maupun senjata modifikasi dari air gun ke senjata api,” lanjut Hengki.

Baca Juga: Ramalan Cinta 12 Zodiak Hari Ini, Minggu 20 Agustus 2023: Aries Menjalin Hubungan Baru

Terdapat pabrik senjata api modifikator termasuk dalam klaster ketiga dalam pengungkapan kasus tersebut.

Klaster keempat yakni penerima senjata api, termasuk salah satunya tersangka DE, karyawan PT KAI yang ditangkap Densus 88 di Bekasi.

“(Pabrik senjata) Ini yang kami baru ungkap kemarin di Semarang. Ini adalah penyuplai termasuk ke teroris ini, tetapi ingat mereka tidak saling bertemu, hanya via online dengan nama akun hang berubah-ubah,” pungkasnya.

 

Editor: Ahmad R

Sumber: pmjnews.com/article/detail/57762/pengembangan

Tags

Terkini

Terpopuler