Ditanya Tentang Bukit Algoritma, Ridwa Kamil Bilang Belum Ada Usulan ke Pemprov Jabar

9 Mei 2021, 16:07 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/ISTIMEWA /

MEDIA PAKUAN-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku belum mendapat laporan lebih lanjut terkait Rencana pembangunan proyek raksasa Bukit Algoritma di Cikidang - Cibadak Sukabumi.

Dia mengatakan, proyek Bukit Algoritma yang digadang-gadang bakal menjadi 'Silicon Valley' Indonesia itu belum ada kepastian usulan ke pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Namun, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah setuju dengan proyek pembangunan Bukit Algoritma pada Jum'at 30 April 2021.

Baca Juga: Keren! Sibuk Jadi Gubernur, Ridwan Kamil Sempatkan Desain Masjid Agung di Jawa Tengah

"Bukit Algoritma merupakan investasi di dalam KEK" ujar Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri ketika menerima kunjungan Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko.

Proyek di atas lahan 888 hektare yang memakan biaya investasi kurang lebih Rp 18 triliun ini masih belum mengajukan usulan ke pemerintah provinsi.

Namun Gubernur sangat mendukung selama itu dapat membantu kemajuan Indonesia.

"Saya belum ada laporan hanya dengar dari media intinya semua yang membawa kemajuan indonesia apalagi lokasinya di Jawa Barat didukung," katanya ketika mengunjungi Sukabumi ke Jembatan Suspension Bridge di Kadudampit Sukabumi, Minggu 9 Mei 2021.

Proyek di atas lahan milik PT Bintang Raya Lokalestari ini akan dijadikan wadah bagi para investor di seluruh dunia.

Bukit Algoritma sendiri nantinya akan menjadi tempat pusat penelitian, teknologi kecerdasan buatan, bio tech, pertanian, energi terbarukan, hingga pariwisata.

Baca Juga: Dalam Waktu 3 Hari, 70.000 Kendaraan Diputarbalikkan Polisi Akibat Larangan Mudik

Gubernur mendukung proyek itu. Namun, dia berharap tidak hanya heboh di awal saja karena hingga hari ini tanpa ada kelanjutannya. Sebab, belum ada usulan ke pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Tapi karena saya belum pernah dipaparkan seperti apa bagaimana ya saya terbatas responnya karena yang penting jangan sampai hanya heboh di awal beritanya besar tetapi saat pelaksanaan tidak seperti itu," jelasnya.

"Belum ada," singkatnya ketika diwawancara mengenai usulan megaproyek tersebut ke Pemprov Jabar.

Status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah digembar gemborkan selama ini juga belum mendapat kepastian dari Dewan Nasional KEK karena syaratnya adalah harus banyak investor yang masuk.

"(KEK) memang sudah diusulkan diajukan dalam Dewan Nasional KEK. Dan dari Jabar pada waktu itu yang satu-satunya tersisa adalah KEK Sukabumi dan pada waktu itu permintaan dari dewan nasional KEK agar status KEK itu akan bisa diperoleh jika ada realisasi investasi," kata Budiman.

Sebelumnya, Budiman mengatakan sudah ada investor dari Kanada yang menggelontorkan dana Rp18 triliun untuk jenis investasi klaster fase pertama. Pembangunan kawasan itu dibagai dalam dua jenis yaitu klaster dan ekosistem.

"Sementara untuk investasi ekosistem ini ada dari Jerman sebesar Rp1,4 triliun," jelasnya.

Baca Juga: Dukung Larangan Mudik 2021, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Lakukan Ini ke Para Petugas

Lalu peletakan batu pertamanya rencana akan dilakukan sesudah lebaran pada Mei tahun ini.

Megaproyek Bukit Algoritma ini tentu masih menjadi pertanyaan terutama masyarakat Sukabumi karena akan berdampak kepada ekonomi masyarakat sekitar.(Manaf Muhammad)

 

Editor: Hanif Nasution

Tags

Terkini

Terpopuler