Network
MEDIA PAKUAN - Pembahasan tentang undang-undang bantuan Virus Corona terancam gagal akibat ulah Presiden Donald Trump terhadap Partai Demokrat.
Trump menuduh Demokrat menolak berkompromi, meskipun laporan mengenai perundangan-undangan mengalami beberapa kemajuan pada hari sebelumnya.
Dilansir dari Reuters, baru-baru ini Donald Trump menyerukan lebih banyak stimulus saat dia mengikuti jajak pendapat nasional menjelang Pemilu AS pada bulan depan.
Baca Juga: Demi Mendapatkan Internet Gratis Pasutri Rela Menamakan Anaknya Seperti Perusahaan Internet
Melalui akun Twitternya, Trump mengecam tindakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi yang tidak mau menerima proposal senilai $ 2 triliun yang diajukannya bersama Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
Tidak jelas apakah negosiasi akan berlanjut atau mengalami kebuntuan sampai usanya pemilihan presiden dan kongres 3 November.
Tweet Trump muncul di tengah pertentangan mendalam di antara Senat Partai Republik, terhadap RUU stimulus virus korona baru yang akan membantu orang Amerika dan bisnis yang terkena dampak pandemi.
Baca Juga: Gokil! Miley Cyrus dan Demi Lovato Ngaku Pernah Kontak dengan Alien Hingga Dikejar UFO
Beberapa pengamat khawatir bahwa pengeluaran pemerintah yang nilainya sangat besar, dapat mengganggu prospek Pemilu AS pada November 2020 mendatang karena menambah defisit anggaran yang meningkat pesat.
Trump di Twitter mengatakan dia tidak percaya pada Demokrat "Akan bersedia melakukan apa yang benar untuk pekerja Amerika kita yang hebat atau AS kita sendiri yang luar biasa, pada Stimulus." tulisnya.
Tuduhan Trump muncul tak lama setelah wakil kepala staf Pelosi, Drew Hammill, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Pelosi dan Mnuchin telah berbicara selama 48 menit.
Baca Juga: Palestina Sentil Uni Emirat Arab Soal Bangun Kesepakatan dengan Israel
"Pertemuan itu telah membawa kita lebih dekat untuk dapat menandatangani kertas untuk menulis undang-undang." katanya.
Pelosi mengatakan sebelumnya bahwa ketentuan utama yang dicari oleh Demokrat, anggaran untuk membantu pemerintah negara bagian dan lokal yang bergulat dengan pandemi, masih belum terselesaikan.
Pada saat yang sama, Partai Republik di Kongres telah mempertanyakan apakah Pelosi benar-benar ingin mencapai kesepakatan sebelum pemilihan atau setelah 3 November nanti.
Baca Juga: 50 Fakta Seru V BTS yang Dikenal Ceria & Punya Kepribadian 4D (Part 2)
