MEDIA PAKUAN - Sehari setalah Pemerintah Saudi Arabia mengadukan nasib warga Gaza Palestina ke Rusia.
Kini Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bersama perwakilan Liga Arab melakukan langkah serupa. Mereka melakukan lawatan marathon pasca bertemu dengan pimpinan China, Beijing
Para Menlu negara-negara mayoritas muslim yang bergabung dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) bertolak ke Ibu Kota Rusia, Moskow.
Kedatangannya, akan melanjutkan penggalangan dukungan ke Moskow. Mereka mengadukan nasib wargaa Gaza Palestina kali ini.
Mereka akan membahas agresi Israel ke Palestina. Agresi yang kian memakan banyak korban jiwa itu, menjadi diagenda yang paling krusial.
Bahkan menjadi bahan pokok pembahasan yang akan dibicarakan dalam pertemuan kali ini.
Rencana kunjungan mereka ke Negeri Beruang Merah itu bertujuan menggalang dukungan.
Terutama menekankan penghentian baku tembak yang telah memakan korban jiwa mencapai 14.000 orang korban tewas.
Dipilih gencatan senjata seiring julah korban warga tewas di dominasi anak-anak, perempuan dan lansia.
"Besok para Menlu OKI akan melanjutkan penggalangan gencatan senjata dan meminta dukungan ke Moskow," kata Retno.
Retno bersama Menlu dari Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina, dan Sekretaris Jenderal OKI mencari dukungan negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) agar gencatan senjata bisa diterapkan.
Pada November ini, China memegang presidensi DK PBB.
Kunjungan sejumlah Menlu OKI itu merupakan tindak lanjut dari paragraf 11 Resolusi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI-Liga Arab di Riyadh pada 11 November.
Salah satu poin resolusi itu mengamanatkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi sebagai Palestina, Yordania, Mesir Qatar, Turki, Indonesia, Nigeria dan negara-negara lain yang tertarik untuk memulai tindakan internasional untuk segera bergerak atas nama anggota.
DK PBB juga dijadwalkan akan menggelar pertemuan tingkat Menlu untuk membahas kembali isu Gaza di bulan ini.
Baca Juga: Video Aksi Kelompok Houthi Yaman, Bajak Kapal Kargo Israel di Laut Merah
Komunitas internasional berulang kali menyerukan gencatan senjata usai Israel melancarkan agresi ke Gaza pada 7 Oktober. Namun, hingga kini seruan itu belum terlaksana.***