Network
MEDIA PAKUAN- Situasi di Gaza semakin mengerikan, terata Israel tidak hanya menembakan rudal menghancurkan rumah, bangunan fasilitas, rumah sakit dan tempat ibadah umat muslim.
Tapi secara membabi buta telah menghancurkan Gereja Ortodoks Tertua St Porphyrius.
Geraja uanh dibangunan tahun 425 Masehi rusak parah dibom rudal pasukan Israel. Gereja yang menjadi tempat berlindung hampir 400 warga sipil Palestina.
Terutama warga Kristen, menjadi target serangan mematikan.
Kementerian Dalam Negeri Palestina telah melaporkan kerusakan parah pada bangunan gereja dan bangunan sekitarnya.
Kementerian Dalam Negeri Palestina telah melaporkan kerusakan parah pada bangunan gereja dan bangunan sekitarnya.
Baca Juga: KIM Segera Daftarkan Calon Presiden dan Calon Waklil Presiden ke KPU, Lodewijk: Tak Gampang Tentukan Pilihan
Serangan ini menewaskan beberapa orang dan melukai sebagian lainnya, yang segera dilarikan ke rumah sakit.
Patriarkat Ortodoks Yunani menyebut penargetan terhadap gereja sebagai sebuah kejahatan perang yang tak termaafkan.
Penghancuran Gereja St. Porphyrius terjadi hanya dua hari setelah rumah sakit baptis di Gaza dihancurkan dalam serangan yang menewaskan sekitar 500 orang, termasuk anak-anak dan petugas medis.
Serangan ini menewaskan beberapa orang dan melukai sebagian lainnya, yang segera dilarikan ke rumah sakit.
Patriarkat Ortodoks Yunani menyebut penargetan terhadap gereja sebagai sebuah kejahatan perang yang tak termaafkan.
Penghancuran Gereja St. Porphyrius terjadi hanya dua hari setelah rumah sakit baptis di Gaza dihancurkan dalam serangan yang menewaskan sekitar 500 orang, termasuk anak-anak dan petugas medis.
Baca Juga: Apakah Benar Gibran Bakal Masuk Anggota Partai Golkar? Lodewijk: Tanyakan pada Gibran, Jangan Tanya Kami
Tindakan ini mempertontonkan pemandangan kehancuran yang tak terbayangkan dan menyisakan bekas luka yang mendalam di hati Gaza.
Konflik ini semakin memburuk dan melukai banyak orang yang tidak bersalah, dan komunitas internasional semakin merasa terpukul oleh kengerian perang yang berkepanjangan di Gaza.***
Tindakan ini mempertontonkan pemandangan kehancuran yang tak terbayangkan dan menyisakan bekas luka yang mendalam di hati Gaza.
Konflik ini semakin memburuk dan melukai banyak orang yang tidak bersalah, dan komunitas internasional semakin merasa terpukul oleh kengerian perang yang berkepanjangan di Gaza.***
