Pasca Diserang Hamas, Israel Balas Bombardir Habis-habisan Palestina: Ratusan Warga Meregang Nyawa!

- 8 Oktober 2023, 10:55 WIB
Asap dan api mengepul di wilayah pemukiman di Jalur Gaza setelah Israel melawan serangan Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Asap dan api mengepul di wilayah pemukiman di Jalur Gaza setelah Israel melawan serangan Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023. /Reuters/Ashraf Amra/

MEDIA PAKUAN - Sekelompok milisi Hamas dari Gaza menyelinap ke Israel dan melancarkan serangan besar secara mendadak.

Dan Israel pun tidak tinggal diam kemudian mengirim serangan balik yang menewaskan Lebih dari 230 warga Palestina  dan sekitar 1.000 orang terluka.

Serangan yang dilakukan Palestina pun membuat Israel kehilangan banyak penduduknya sekita 259 orang tewas dan 1.000 orang luka parah.

Sementara itu, lebih dari 3.000 roket ditembakkan milisi Hamas di Gaza ke wilayah Israel.

Baca Juga: WOW! Penghasilan Penyebar Video Dewasa Mirip Rebecca Meraih Jutaan Rupiah: Tak Percaya? Simak Artikel Ini

Menurut keterangan tentara Israel, Palestina melakukan serangan darat, udara, dan laut.

Beberapa warga Israel juga dilaporkan telah dibawa ke Gaza sebagai sandera.

Namun laporan itu belum dikonfirmasi di media Palestina bahwa sejumlah warga Israel telah disandera oleh kelompok milisi.

Tetapi kemudian dalam saluran media sosialnya, Hamas merilis video yang menunjukkan warga Israel ditangkap oleh para anggotanya.

Dalam beberapa video yang tidak dapat diverifikasi, sejumlah warga sipil tampaknya disandera di wilayah Palestina - sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Waspada! Penyakit Bayangi Akibat Sering Konsumsi Junk Food: Simak Penyakit Berbahaya Apa Saja?

Hamas adalah organisasi di Palestina yang melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Warga Israel yang berada di tujuh wilayah dihimbau untuk pindah ke pusat kota atau berlindung di tempat penampungan.

Kementerian Luar Negeri Thailand melaporkan ada kemungkinan dua pekerja Thailand diculik dan disandera oleh kelompok milisi Hamas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel sedang "berperang" dan bersumpah bahwa Hamas, penguasa Gaza, akan "membayar harga yang belum pernah diketahui".

Baca Juga: Lagi-lagi Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Lebihi Kota Kualalumpur Malaysia dan Delhi India

"Pagi ini Hamas melancarkan serangan mendadak yang mematikan terhadap negara Israel dan warganya," kata Netanyahu dalam pidatonya.

Serangan ini adalah salah satu eskalasi paling serius dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun.

Serangan kelompok milisi Palestina Hamas dilakukan dengan melintasi pagar pembatas tepat setelah fajar. Pada saat yang sama, rentetan roket diluncurkan dari Gaza - beberapa mencapai Tel Aviv dan Yerusalem.

Rentetan serangan roket dari Gaza - aksi serangan terbesar Hamas terhadap Israel selama beberapa tahun terakhir - dimulai tepat setelah fajar pada Sabtu (07/10), yang bertepatan dengan hari Sabat Yahudi serta hari perayaan Simchat Torah.

Baca Juga: Update Klasemen Sementara Kualifikasi AFC Futsal Asian Cup 2024 di Grup B, Timnas Futsal Indonesia di Puncak


Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, militer Israel (IDF) mengumumkan bahwa "teroris" telah menyusup ke wilayah Israel "di sejumlah lokasi berbeda".

Hamas telah mampu merencanakan dan melancarkan serangan yang terkoordinasi dengan hati-hati terhadap Israel yang tampaknya dilakukan secara sangat rahasia.

Israel akan segera membalas dengan serangan yang lebih besar hal itu sudah wajar, namun Israel sendiri merasa heran mengapa tidak ada peringatan kepada negaranya soal serangan palestina padahal Israel memiliki mata mata yang cukup banyak.

Peristiwa serangan Hamas adalah kegagalan intelijen luar biasa bagi Israel.

Faktanya Israel memiliki salah satu jaringan intelijen terluas dan canggih di Timur Tengah, baik domestik maupun eksternal.

Baca Juga: Pasti Bikin Nagih, Ini Resep Soto Banjar Khas Kalimantan Selatan: Rasanya Maknyos, Disantap Makan Siang

Di masa lalu, mereka mampu membunuh para pemimpin milisi baik dengan serangan pesawat tak berawak atau bahkan ponsel yang dijadikan jebakan.

Diketahui para intelejen malah tertidur di penghujung hari raya yahudi, membuat mereka tidak menyadari penyerangan palestina.

Ada kecaman keras dari dunia internasional terhadap serangan Hamas. Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan bahwa Inggris "dengan tegas mengutuk serangan mengerikan yang dilakukan Hamas terhadap warga sipil Israel" dan "Inggris akan selalu mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri".

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menggambarkan serangan itu sebagai "terorisme dalam bentuknya yang paling keji" sementara Amerika Serikat mengutuk kekerasan tersebut dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dari tindakan pembalasan.

Baca Juga: Segera! Dibuka Kembali Layanan SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 6 Oktober 2023: Catat Lokasinya!

Iran mendukung serangan Palestina, dengan mengatakan pihaknya mengucapkan selamat kepada para anggota milisi tersebut. Adapun Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan bahwa Israel yang bertanggung jawab atas meningkatnya kekerasan yang sedang berlangsung.

Keadaan pun ditayangkan dalam saluran televisi, beberapa orang ada yang di wawancara, mereka yang terjebak di rumah mereka setelah milisi Palestina memasuki kota dan desa mereka merasa khawatir dan takut.

Sejumlah warga mengatakan mereka sudah lama tidak mengingat situasi seperti ini, sementara jalan-jalan di ibu kota Tel Aviv telah diblokir dan jalanan kosong.***

Editor: Ahmad R

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x