MEDIA PAKUAN - Juru bicara Hamas, Hazem Qassem pada hari Selasa menolak untuk berjanji kepada para mediator untuk tidak meningkatkan situasi.
Kecenderungan semakin memanas di lapangan sulit dikendalikan.
Hamas menyebut pelanggaran yang terus dilakukan oleh Israel terhadap kesucian Islam dan Kristen di kota pendudukan Gaza dan Yerusalem tidak bisa dibiarkan.
Baca Juga: Rindukan Emmeril Kahn Mumtadz, Nabila Ishma Nurhabibah Yakin Sang Kekasih Sosok Orang yang Kuat
Hazem Qassem, menyatakan , “Para mediator mencoba untuk mendapatkan janji dari Hamas untuk tidak meningkatkan masalah, namun kami menolaknya.”
Dia menambahkan, "Tidak mungkin berbicara tentang ketenangan mengingat kelanjutan pendudukan dan perilaku agresifnya.
Pawai bendera pemukim Yahudi membuat mediator mengintensifkan kontak mereka dengan para pemimpin gerakan perlawanan Palestina.
Baca Juga: Empat Hari Eril Hilang, Ridwan Kamil Ubah Foto Profil Instagram dan Tegar Ucapkan Terimakasih
Qassem menuduh pemerintah Israel telah memberikan permintaan partai-partai tengah yang berpihak pada ekstremis Zionis.
Kami melayani rakyat, dengan meningkatnya masalah maka kami siap mengkonsolidasikan perlawanan.
Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, mengatakan Minggu lalu bahwa dia menolak untuk memberikan jaminan atau janji kepada perantara manapun.
Tentang seperti apa situasi di dalam wilayah Palestina yang diduduki.
Hamas melihat apa yang terjadi di Yerusalem tidak akan dimaafkan.
Pada hari Minggu, puluhan ribu pemukim mengorganisir pawai bendera di Yerusalem, untuk merayakan ulang tahun pendudukan bagian timur kota, menurut kalender Ibrani.
Pawai tersebut memicu konfrontasi yang mencederai puluhan warga Palestina dan penangkapan warga.
Ratusan pemukim Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa, di mana mereka melakukan sembahyang, berbaring di tanah, dalam apa yang dikenal sebagai sujud epik orang-orang Yahudi. ****