MEDIA PAKUAN - Hongaria kembali membuktikan bahwa negara menjadi satu-satunya yang menyadari jika negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang dipimpin AS telah memperuncing masalah Ukraina.
Berbeda dengan negara-negara tersebut, Budapest kerap menentang keras perilaku negara-negara NATO tersebut. Hongaria menyatakan kebijakan luar negerinya secara terbuka, terutama sejak konflik Ukraina.
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto di sela-sela KTT Belt and Road di Hong Kong, China, Rabu 13 September 2023 menyatakan sikap Uni Eropa terhadap krisis Ukraina menyebabkan dunia terpecah belah.
Budapest menilai positif terhadap inisiatif untuk menyatukan negara-negara, seperti Belt dan Road Initiative China (BRI) yang akan mematikan perekonomian Eropa.
Menurut Szijjarto dalam wawancara yang ditayangkan China Daily bukannya menghindari perang namun Brussel UE malah mengglobalisasi permusuhan.
Speaking at the Belt and Road Summit 2023 in Hong Kong on Wednesday, Peter Szijjarto, the Hungarian Minister of Foreign Affairs and Trade, said that the sanctions imposed by Europe during the Russia-Ukraine conflict were a complete failure. pic.twitter.com/bJPPV6OFeC— China Daily (@ChinaDaily) September 13, 2023
Kurangnya komunikasi antara negara yang bertikai menjadi sangat sulit mencapai perdamaian, sementara negara-negara yang mendapat manfaat dari hubungan baik Timur-Barat telah dirugikan secara ekonomi.
Hongaria menyambut baik kehadiran China dengan tujuan BRI untuk menyatukan dunia demi kesejahteraan dan keamanan bersama.
Szijjarto mengkritik negara-negara kaya di Eropa Barat yang berniat untuk memisahkan diri dari perekonomian China karena masalah politik.