American Thinker : Salah Perhitungan Terbesar Dalam Sejarah, Barat Bangunkan Raksasa Tidur Rusia

- 17 April 2023, 23:01 WIB
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri presentasi SUV Haval F7 yang diproduksi di pabrik mobil Haval yang terletak di wilayah Tula, Rusia, di Kremlin, Moskow, Rusia, 5 Juni 2019.
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri presentasi SUV Haval F7 yang diproduksi di pabrik mobil Haval yang terletak di wilayah Tula, Rusia, di Kremlin, Moskow, Rusia, 5 Juni 2019. /Maxim Shipenkov/Pool via Reuters/File Photo


Latihan militer gabungan multinasional telah digelar diantaranya pada bulan September, antara negara-negara bekas Uni Soviet, Rusia, China India, Laos, Mongolia, Nikaragua dalam latihan perang di Laut Jepang dan Timur Jauh Rusia.


Di Afrika pada bulan Februari lalu, Afrika Selatan menjadi tuan rumah latihan angkatan laut Rusia dan China selama 10 hari.


Kedudukan diplomatik Rusia juga sangat mempengaruhi Asia, dimana China maupun India telah memperdalam hubungannya dengan Rusia.


Di Amerika Selatan, Brasil yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar dikawasan itu juga mendukung Rusia.


Sementara di Timur Tengah, Rusia memiliki hubungan baik dengan semua negara Muslim besar, sedangkan AS sangat tidak dipercaya.


Di Afrika, Rusia dipandang sebagai satu-satunya negara besar Eropa yang menghindari kolonialisme, tidak seperti Perancis dimana pasukannya baru-baru ini diusir dari Mali dan Burkina Faso, Francafrique.


Sementara itu keberhasilan AS hanya dengan melobi negara-negara Barat untuk memberikan sanksi kepada Rusia, yang terkadang melalui paksaan dan kekerasan yang berdampak sebaliknya di tempat lain.


Rusia memainkan peran utama di Dewan Kerjasama Shanghai yang dipimpin Rusia-Tiongkok, yang mencakup negara-negara bekas Soviet serta India dan Pakistan, dan negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan), yang pertumbuhan PDB- nya kini melebihi G7.


Sekitar 24 negara telah menyatakan minat untuk bergabung dengan Rusia dalam aliansi ekonomi dan keamanan ini, termasuk kekuatan regional utama seperti Arab Saudi, Turki, Iran, Mesir, Indonesia, dan Meksiko.


Kebangkitan Rusia dalam sebuah studi Yale School of Management yang diterbitkan musim panas lalu menyatakan mungkin benar Rusia telah kehilangan perusahaan yang mewakili 40 persen dari PDB-nya, tetapi Rusia pulih dengan cepat dalam bentuk yang lebih mandiri.

Halaman:

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: American Thinker


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah