American Thinker : Salah Perhitungan Terbesar Dalam Sejarah, Barat Bangunkan Raksasa Tidur Rusia

- 17 April 2023, 23:01 WIB
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri presentasi SUV Haval F7 yang diproduksi di pabrik mobil Haval yang terletak di wilayah Tula, Rusia, di Kremlin, Moskow, Rusia, 5 Juni 2019.
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri presentasi SUV Haval F7 yang diproduksi di pabrik mobil Haval yang terletak di wilayah Tula, Rusia, di Kremlin, Moskow, Rusia, 5 Juni 2019. /Maxim Shipenkov/Pool via Reuters/File Photo


Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan di Departemen Luar Negeri AS pada Februari, mengatakan Barat hingga saat ini telah memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Ukraina.

Turki Akan Menjadi Tuan Rumah Perundingan Rusia-Ukraina Selanjutnya
Turki Akan Menjadi Tuan Rumah Perundingan Rusia-Ukraina Selanjutnya


“Tingkat pengeluaran amunisi Ukraina saat ini jauh lebih tinggi daripada tingkat produksi kami saat ini,” kata Stoltenberg.


Barat telah menyalurkan bantuan militer, kemanusiaan, dan keuangan yang mencapai sekitar 120 miliar dolar, yang menyebabkan terkurasnya persenjataan negara-negara NATO.


Jerman mengkonfirmasi bahwa amunisinya hanya akan bertahan dua hari jika berperang langsung, Inggris juga hanya akan bertahan beberapa hari dalam pertempuran, dan Perancis menghadapi kekurangan persenjataan yang besar.


AS yang saat ini juga mulai ragu untuk terus memasok Ukraina, harus mempertahankan dan mempersiapkan dirinya sendiri.


Disisi lain Rusia mampu meningkatkan produksi senjata dengan output tinggi, yang tidak akan bisa diimbangi oleh Barat.


Rusia menembakkan antara 40.000 hingga 50.000 peluru per hari, dibandingkan Ukraina yang dipasok Barat,, yang hanya mampu menembakan 5.000 sampai 6.000 peluru per harinya.


Selain itu Amerika tengah kerepotan mempersiapkan diri di Taiwan untuk mencegah ekspansi China, yang saat ini juga sangat dekat dengan Rusia, yang memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia.


Dengan pendekatan militer, poros Rusia-Cina diyakini memunculkan persepsi luas sebagai pemenang konflik dibandingkan Barat.

Halaman:

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: American Thinker


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x