MEDIA PAKUAN - Presiden Serbia Aleksandar Vucic dikabarkan telah mengeluarkan perintah siaga tinggi kepada Angkatan Bersenjata Serbia, mengacu pada situasi di provinsi di otonom Kosovo dan Metohija.
Otoritas Kosovo Albania terus mempersiapkan serangan terhadap Serbia dengan upaya pemindahan barikade secara paksa, yang didirikan oleh etnis Serbia di wilayah itu.
Menteri Pertahanan Serbia, Milos Vucevic di Twitter mengatakan "Presiden Serbia, sebagai Panglima Tertinggi memerintahkan agar tentara Serbia siaga untuk pertempuran dan penggunaan kekuatan militer," ungkapnya.
Vucevic menekankan kesiapan tertinggi untuk menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan Serbia, melindungi semua warga negara Serbia dari teror, termasuk melindungi komunitas Serbia di wilayah otonom Kosovo dan Metohija.
Дванаест дана су Срби на путевима, на улицама.
И даље, неки причају о последицама, а не баве се узроцима каква је то мука натерала Србе да се на тај миран и демократски начин боре за своја људска права и слободе. pic.twitter.com/0K271mujUq— Милош Вучевић (@VucevicM) December 21, 2022
Ketegangan meningkat di Kosovo dan Metohija setelah polisi Kosovo menahan beberapa mantan polisi Serbia atas tuduhan dugaan kejahatan yang dilakukan oleh mereka selama konflik 1998-1999.
Kosovo berusaha meminta etnis Serbia untuk mengubah pelat nomor kendaraan mereka menjadi pelat nomor yang dikeluarkan di Kosovo.
Perwakilan etnis Serbia mengundurkan diri dari jabatan mereka, saat Kosovo mengumumkan pemilihan umum cepat di empat kota bagian utara, pada 18 Desember 2022.
Keputusan tersebut menyebabkan penarikan diri etnis Serbia dari semua institusi di pusat dan daerah di Kosovo.