Latihan Gabungan China dan Rusia di Laut China Timur, Simulasikan Target Kapal Induk AS dan Pangkalan Guam

- 22 Desember 2022, 11:26 WIB
Armada angkatan laut Tiongkok yang ikut serta dalam latihan militer Laut Bersama Tiongkok-Rusia 2022
Armada angkatan laut Tiongkok yang ikut serta dalam latihan militer Laut Bersama Tiongkok-Rusia 2022 /Global Times

MEDIA PAKUAN - Rusia mengerahkan empat kapal perang menuju ke Laut China Timur untuk latihan gabungan bersama Angkatan Laut China yang akan berlangsung dari 21 hingga 27 Desember 2022.

Empat kapal perang Rusia tersebut adalah kapal penjelajah rudal Varyag, kapal perusak Marshal Shaposhnikov dan dua korvet dari Armada Pasifik Rusia.

Sebelumnya pada tanggal 30 November 2022, kedua negara mengerahkan pesawat pembom  H 6K China dan TU 95 Rusia dalam patroli udara strategis di atas Laut China Timur dekat perairan Jepang.

Baca Juga: Tank Tempur Utama Tercanggih Rusia T 90M Proryv Tiba di Zona Operasi Khusus Ukraina

Tokyo melaporkan bahwa untuk ketiga kalinya, China mengerahkan pembom H 6K yang melintasi Selat Miyako pada hari Senin kemarin.


Komando Teater Timur China mengatakan latihan tersebut untuk memperlihatkan kesiapan kedua negara dalam menanggapi ancaman keamanan maritim dan kemitraan koordinasi strategis era baru China-Rusia, tanpa aliansi militer formal.

Latihan di gelar ditengah ketegangan antara Rusia-Jepang di Kepulauan Kuril dan sementara di Asia Timur, tiga titik ketegangan China berada di Semenanjung Korea, Laut China Selatan, dan Selat Taiwan.

Baca Juga: Meski Menang Tipis, Arsan Makarin Bersyukur Bawa Persib Curi Tiga Poin: Kalahkan Persita di Laga BRI Liga 1

China memandang kerjasama NATO dengan Jepang telah mengganggu stabilitas di Asia Timur, dan menyebutnya menghidupkan kembali ingatan dari Perang Dunia 2. 


Duta Besar AS untuk NATO Julianne Smith bahkan mengatakan bahwa China dan Rusia semakin berbagi perangkat strategi untuk melemahkan NATO.

Dalam latihan itu, pembom H 6 China melakukan simulasi penembakan rudal jelajah anti-kapal yang ditujukan pada kelompok kapal induk AS dan pangkalan Angkatan Udara Andersen AS di Guam.


H 6 China dilengkapi dengan rudal jelajah peluncuran udara CJ 20 yang mampu mencapai target sejauh 2000 kilometer.

 


Xian H 6 adalah varian buatan China dari pembom Tupolev Tu-16 era Soviet, yang dimodernisasi  dengan tiga varian utama: H 6K (pembom konvensional), H 6J (peran serangan maritim), dan H 6N (berkemampuan rudal nuklir).

Kementerian Pertahanan Jepang, Senin melaporkan, dua pembom H 6 China terbang di atas Laut China Timur  di atas Selat Miyako diantara pulau utama Okinawa dan Miyakojima, memasuki Samudera Pasifik, dan mencapai Pulau Okidatio.


Di pulau Okidatio yang  berjarak 1600 kilometer dari pulau Guam, pembom H 6 dengan dengan mudah bisa menembakan CJ 20 Air-Launched Cruise Missiles (ALCM) yang bisa mencapai jarak 2000 kilometer.

Armada kapal induk Liaoning memasuki Pasifik Barat pada 16 Desember 2022, didampingi oleh tiga kapal perusak Tipe 055 dan satu kapal perusak Tipe 052D dan Tipe 52A .

Pembom H 6J dan H 6K juga membawa rudal anti-kapal YJ 12, yang dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan, yang dapat diluncurkan dari darat, udara dan laut, dengan jangkauan lebih dari 400 kilometer, dengan hulu ledaknya yang dapat mencapai target dalam waktu kurang dari 30 detik.

Rudal lain yang dibawa  H 6  adalah rudal hipersonik YJ 21 yang diluncurkan dari udara dengan jangkauan 1.500 kilometer.

AS dan NATO yang semakin sering melakukan manuver di kawasan Asia-Pasifik, menyebut langkah itu sebagai pencegahan terhadap tindakan China. ***

 

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: Global Times Euro Weekly News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah