Network
MEDIA PAKUAN - Ketua bersama partai oposisi AfD Jerman, Alice Weidel menyebutkan Jerman akan menjadi pecundang utama dalam konflik Ukraina.
Menurutnya Berlin banyak menderita kerugian dan kekalahan, bukanlah Moskow atau Kiev.
Weidel mengingatkan bahwa diantara konflik kekuatan besar, Jerman terancam dalam bahaya dihancurkan, karena tidak memiliki perwakilan pemerintah yang memahami masalah dan mampu membela kepentingan nasional.
Baca Juga: Protes Kenaikan Biaya Hidup, Polisi dan Demonstran Bentrok di Perancis, Bank Dibobol
Ia menekankan bahwa Berlin telah mengambil langkah pertama yang merugikannya sendiri dalam konfrontasi energi dengan Moskow.
“Nord Stream 2 harus segera dioperasikan.Pada akhirnya dalam pembagian wilayah antara Ukraina dan Rusia bukanlah masalah kita. Kita harus berurusan dengan negara kita, dengan apa yang terjadi di sini,” tegasnya.
Ia menyerukan pembicaraan damai, karena krisis energi di Jerman menjadi ancaman nyata dari gelombang kebangkrutan.
Baca Juga: China Melihat Ketakutan Dalam Pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Tentang Rusia
Menurutnya inilah alasannya mendukung untuk tetap berhubungan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin .
"Ratusan jam negosiasi yang tidak berguna lebih baik daripada satu menit menembak; ini keyakinan kami, karena yang ada yang kalah dalam perang,” kata Weidel.
Weidel menolak seruan agar Presiden Rusia Vladimir Putin muncul di hadapan pengadilan kejahatan perang di Den Haag: “Ukraina juga harus dimintai pertanggungjawaban. Barat juga harus berpikir, tidak bisa untuk menerima tuntutan maksimum yang diajukan Ukraina begitu saja.”
Sebelumnya, perwakilan dari partai CDU Jerman Uni Demokratik Kristen, Kiri dan Alternatif untuk Jerman mengkritik kata-kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Berbock tentang niatnya untuk mendukung Ukraina selama yang diperlukan..
