MEDIA PAKUAN - Pasukan pemerintah Ethiopia dan Eritrea melancarkan operasi militer gabungan terbesar yang menargetkan kelompok Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) di wilayah utara Tigray, Ethiopia.
Serangan militer kedua negara dipicu oleh tuduhan bahwa pasukan pemberontak telah melakukan penyerangan ke wilayah Tigray barat.
Pertempuran terjadi sejak 24 Agustus lalu di tenggara Tigray, setelah gencatan senjata selama lima bulan.
Layanan Komunikasi Pemerintah dalam sebuah pernyataannya mengatakan bahwa kelompok pemberontak menargetkan pembunuhan terhadap warga sipil yang tidak bersalah, menghancurkan tempat tinggal hingga warga harus mengungsi.
Komando militer TPLF mengatakan “Pengerahkan pasukan militer Eritrea bersama Ethiopia secara besar-besaran, tidak lain adalah untuk membantai dan memusnahkan rakyat Tigray,” katanya.
Juru bicara TPLF, Kindeya Gebrehiwot mengatakan bahwa serangan itu mulai dilakukan dari wilayah Eritrea, pihaknya bertahan dalam gempuran persenjataan berat milter dari berbagai arah.
Pertempuran besar terjadi di perbatasan tenggara Tigray ini membuat pemberontak harus mundur ke wilayah tetangga Amhara dan Afar.
Pemberontak menuduh bahwa pemerintah dan tetangganya Eritrea bertanggung jawab atas membuka front peperangan baru.