30 Orang Tewas dan Ratusan Luka Serius, PBB Selidiki Bentrokan Muslim dan Kristen Ortodok di Ethiopia

- 8 Mei 2022, 13:19 WIB
Ilustrasi pasukan Etopia, bentrokan muslim dan Kristen orthodok
Ilustrasi pasukan Etopia, bentrokan muslim dan Kristen orthodok /TIKSA NEGERI/REUTERS
 
MEDIA PAKUAN - Bentrokan mematikan terjadi antara Muslim dan Kristen Ortodoks di Ethiopia yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya. 

Komisaris HAM PBB mengatakan bentrokan dilaporkan terjadi karena kasus sengketa tanah yang dimulai di kota Gondar di wilayah Amhara, pada 26 April, kemudian menyebar ke wilayah lain dan ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.
 
 

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan dia sangat tertekan oleh kekerasan di Ethiopia utara, yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.
 
Michelle meminta pihak berwenang untuk menyelidiki dan membawa para pelaku ke pengadilan.
 
Dewan Urusan Islam Amhara mengatakan bahwa kelompok ekstrimis kristen ortodok bersenjata berat telah menyerang salah satu lokasi pemakaman seorang tetua Muslim. 
 

Pemakaman tersebut berada di kompleks sebuah masjid dan gereja, yang telah menjadi subyek perselisihan  antara Muslim dan Kristen Ortodoks.

 Michelle Bachelet mengatakan “Dalam pernyataan itu, saya mengerti bahwa dua masjid dibakar dan dua lainnya hancur sebagian di Gondar,” katanya.

“Dalam serangan pembalasan, dua pria Kristen Ortodoks dilaporkan dibakar sampai mati, seorang pria lainnya dibacok sampai mati, dan lima gereja dibakar di barat daya negara itu," ungkapnya.
 

Berdasarkan laporan, polisi telah menangkap dan menahan sedikitnya 578 orang di setidaknya empat kota sehubungan dengan bentrokan tersebut.

"Saya meminta pihak berwenang Ethiopia untuk segera memulai dan melakukan penyelidikan menyeluruh, independen, dan transparan atas setiap insiden mematikan ini," kata Bachelet.
 
Ia juga meminta mereka yang ditangkap harus sepenuhnya diberikan proses hukum dan hak pengadilan yang adil sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional, tanpa diskriminasi.
 

Kepala hak asasi PBB juga menyerukan tindakan yang lebih luas untuk mendamaikan masyarakat di Ethiopia.
 
“Untuk mencegah kekerasan antar-agama lebih lanjut, sangat penting bahwa penyebab mendasar dari kekerasan yang mengejutkan ini segera ditangani,” katanya.
 
 
Ia  mendesak partisipasi yang berarti dari lintas agama, keluarga, dan komunitas yang terkena dampak.*** 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x