Network
MEDIA PAKUAN - Indonesia tawarkan investasi dari Arab Saudi untuk pengembangan ibu kota baru di Kalimantan, setelah pendiri SoftBank Group Jepang Masayoshi Son mundur pada bulan Maret.
Masayoshi Son menarik diri sebagai investor dan mengundurkan diri dari Dewan Pengarah Pembangunan IKN Nusantara.
Konsulat Jakarta untuk Jeddah berupaya meyakinkan bahwa proyek besar senilai $32 miliar itu sejalan dengan program Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi.
Jakarta memindahkan ibu kotanya yang perlahan tenggelam ke lokasi yang berjarak sekitar 2.000 kilometer di Kalimantan Timur, selain itu karena Jawa merupakan rumah bagi sekitar 60 persen populasi dengan lebih dari setengah kegiatan ekonomi.
Konjen RI Eko Hartono kepada Arab News mengatakan proyek tersebut mirip dengan rencana transformasi Kerajaan Arab Saudi yang menggabungkan teknologi tinggi dengan kepedulian lingkungan.
Ibu kota baru akan dibangun dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, sejalan dengan target negara nol emisi karbon bersih dan 100 persen energi baru dan terbarukan pada tahun 2060.
"Sejalan dengan Visi Arab Saudi 2030, sebuah rencana reformasi tentang energi bersih, terbarukan, dan teknologi tinggi, yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi minyak dan gas Kerajaan," katanya.
Hartono mengatakan Menteri Koordinator Investasi dan Kelautan Indonesia Luhut Pandjaitan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Riyadh awal tahun ini, dimana Arab Saudi telah membuat komitmen awal untuk berinvestasi di Nusantara.
Indonesia optimis dan berharap Arab Saudi akan berinvestasi, membawa investornya untuk proyek energi terbarukan dan untuk pengembangan hutan bakau di dekat ibu kota baru.
