Poin Penting dari kunjungan Jokowi ke UEA, Mulai IKN hingga Wisata Laut: Apa Lagi yang Belum Anda Ketahui?

- 2 Juli 2022, 08:47 WIB
Usai Bertemu Presiden UEA dan Pengusaha, Hari Ini Presiden Jokowi Pulang ke Tanah Air, IKN Dipromosikan Depan Mereka/IG @presiden joko widodo
Usai Bertemu Presiden UEA dan Pengusaha, Hari Ini Presiden Jokowi Pulang ke Tanah Air, IKN Dipromosikan Depan Mereka/IG @presiden joko widodo /
 
MEDIA PAKUAN - Lawatan Jokowi ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Jum'at 1 Juli 2022 membahas sejumlah hubungan bilateral antara Indonesia dan negara tersebut.
 
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mendapat sambutan hangat dari Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Istana Al Shatie, Abu Dhabi.
 
Perbincangan dijalin antara Indonesia dan UEA atau Persatuan Emirat Arab (PEA), sejumlah isu terkait kerjasama kenegaraan menjadi fokus topik yang dibahas.
 
 
Jokowi didampingi beberapa pejabat dan pengusaha dari UEA, selain itu sejumlah Menteri dari kabinet Indonesia Maju ikut hadir dalam pertemuan itu.
 
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan poin poin penting yang menjadi topik pembicaraan dalam kunjungan tersebut. Jokowi memimpin Indonesia dalam poin poin kerjasama yang dibahas dengan UEA.
 
"Alhamdulillah tadi pertemuan Bapak Presiden dengan beberapa perusahaan investasi dari Abu Dhabi di mana mereka sangat optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara dua negara, yaitu UAE, Abu Dhabi, dengan tentunya Indonesia," ujar Erick selepas pertemuan.
 
 
 
"Indonesia dan UAE ini bisa menjadi partner yang saling menguntungkan. Di mana Indonesia sebagai pusat dari supply chains karena Indonesia kaya dengan sumber daya alam seperti energi, pangan, dan lain-lain," katanya.
 
Dia menambahkan secara bersamaan UAE ini bisa menjadi jendela untuk Indonesia untuk melakukan transaksional dari barang-barang kita ke luar negeri.
 
"Ini juga jadi bagian pembukaan lapangan kerja yang sangat besar untuk Indonesia dan tentu bagaimana kita bisa memaksimalkan kerja sama ekonomi,” jelasnya.
 
 
Selanjutnya, Erick Thohir menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi dan penduduk Indonesia semakin pesat sehingga ibukota negara dipindahkan dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
 
"Tidak mungkin 50 juta usia muda Indonesia itu harus masuk ke kota-kota yang sudah tua. Tentu dengan sistem dari teknologi terbarukan tentu kita harus menyiapkan kota masa depan. UAE sendiri, " katanya.
 
 
Dia menambahkan Abu Dhabi sangat optimistis melihat ini sesuatu yang baik karena melihat percontohan kota-kota besar di dunia yang sekarang menjadi juga pusat pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya. 
 
 
Poin pembahasan lain adalah seputar wisata laut dalam konteks ekonomi biru atau blue economy yang tak terlepas dari keberlanjutan lingkungan hidup. Erick menyebut mimpi Jokowi mewujudkan ekonomi biru di Indonesia sangat didukung oleh potensi sumber daya alam yang ada.
 
"Kita mempunyai Raja Ampat, mempunyai juga ada yang namanya Komodo yang sangat dilindungi. Nah ini sekarang kita coba melihat bagaimana membangun peta biru secara menyeluruh, "katanya.
 
Dia mengataka  wisata laut kita yang friendly atau sangat bersahabat dengan alam dan juga dengan industri cruise atau wisata dengan kedekatan kepada kekeluargaan. Jadi bukan sekadar entertainment dan tourism," ujarnya.
 
 
Erick juga menyampaikan pembahasan mengenai perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara. Menurut Erick, hal itu diperlukan agar Indonesia bisa lebih kompetitif dan bisa terus menjaring investasi.
 
"Supaya kita bisa lebih kompetitif dan terus menjaring investasi sebagai pertumbuhan lapangan kerja dan tentu ekonomi Indonesia yang hari ini sangat tumbuh baik dan semua negara mengapresiasi itu," paparnya.
 
 
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga didampingi oleh sejumlah menteri dan pemangku kepentingan dari Indonesia yakni Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, dan Kepala Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah.
 
Sementara pengusaha dan investor yang hadir di antaranya National Security Advisor Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan, CEO Group G42 Ltd Peng Xiao, CEO Abu Dhabi Holding Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group Ashraf Ali.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x