Lolos Mosi Tidak Percaya, Presiden Sergio Mattarella Tolak Perdana Menteri Italia Mario Draghi Lepas Jabatan

 

 

 

Draghi sebelumnya mengumumkan untuk mundur setelah dia selamat dari mosi tidak percaya, dengan raihan suara 172-39.

 

 

 

 

 

Namun Five Star Movement, mitra terbesar dalam pemerintahan koalisi Draghi telah memboikot pemungutan suara.

 

 

Draghi mengatakan bahwa dia akan mundur karena ia merasa bahwa posisi dan kewenangan memerintah telah hilang setelah pemboikotan tersebut.

Usai pemungutan mosi tidak percaya di Senat Italia, Draghi bertemu dengan Mattarella untuk menyatakan niatnya.

 

Namun Mattarella menolak permintaannya dan  mengirim kembali  Draghi  ke Parlemen, untuk dilakukan kembali pemungutan mosi tidak percaya yang  baru. 

 

 

Jika Draghi memenangkan dukungan dari anggota parlemen, maka tidak akan dilakukan pemilihan perdana menteri lagi.

Draghi yang sebelumnya memimpin Bank Sentral Eropa, pada tahun 2021, ditunjuk Mattarella sebagai Perdana Menteri untuk mengatasi penurunan ekonomiI Italia setelah pandemi virus corona, 

Namun ia terus menuai kritik dari pemimpin Five Star Movement, Giuseppe Conte, atas krisis ekonomi, inflasi dan harga energi, serta dukungannya untuk sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dan pengiriman senjata ke Ukraina. 

 

 

Perpecahan juga terjadi di dalam Five Star Movement,  dimana mantan Menteri Luar Negeri Italia,  Luigi Di Maio telah membentuk faksi pro-Draghi sedangkan kelompok Conte bersikap oposisi terhadap Draghi .

Mattarella sebagai Presiden memiliki kewenangan  untuk menerima atau menolak pengunduran diri perdana menteri. Namun ia memastikan pilihan terakhirnya yaitu pemungutan suara ulang mosi tidak percaya terhadap Draghi. ***