MEDIA PAKUAN - Ukraina melakukan perburuan massal wajib militer di seluruh Ukraina di tengah konflik militer dengan Rusia.
Para perekrut militer diizinkan menyebarkan pengumuman di jalan-jalan, restoran, fasilitas hiburan, dan lainnya.
Seorang anggota perekrutan mengatakan “Ukraina membutuhkan tenaga baru, merekrut sebanyak mungkin orang untuk cadangan militer, ” katanya.
Baca Juga: Tepi Barat Berdarah, Ratusan Warga Palestina Terluka: Berdarah Akibat Peluru Tajam Pasukan Israel
Seorang warga di wilayah Zaporozhye tenggara mengatakan saat perjalanan ia dihentikan di sebuah pos pemeriksaan dan disuruh menunjukkan kartu identitas militer, yang tidak mereka miliki. Menurut undang-undang, yang telah disahkan otoritas Kiev, wanita Ukraina dengan pekerjaan tertentu harus mendaftarkan diri, dan akan didenda jika menolaknya.
Dari informasi yang beredar bahwa para wanita hanya ditugaskan sebagai peran sipil di Kementerian Pertahanan, namun ternyata kebanyakan relawan wanita dikirim ke garis depan.
Seorang warga di wilayah Zaporozhye tenggara mengatakan saat perjalanan ia dihentikan di sebuah pos pemeriksaan dan disuruh menunjukkan kartu identitas militer, yang tidak mereka miliki.
Keduanya dibebaskan oleh pasukan setelah berjanji akan segera pergi ke tempat perekrutan.
Ia kemudian bersembunyi di sebuah desa kecil dan menghindari perjalanan ke kota,” ungkapnya.
Pria tersebut mengetahui resiko tuntutan pidana atas perilaku ini, namun dia mengatakan bahwa itu masih lebih baik daripada harus pergi ke wilayah peperangan.
Ukraina mewajibkan laki-laki, berusia antara 18 dan 60 tahun, untuk berperang setelah Rusia melancarkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari.
Di pelabuhan Odessa, banyak penduduk yang menghindari perekrutan ini setelah beredar kabar bahwa para pendaftar dikirim ke Donbass untuk menghadapi pasukan Rusia.
Di pelabuhan Odessa, banyak penduduk yang menghindari perekrutan ini setelah beredar kabar bahwa para pendaftar dikirim ke Donbass untuk menghadapi pasukan Rusia.
Dari informasi yang beredar bahwa para wanita hanya ditugaskan sebagai peran sipil di Kementerian Pertahanan, namun ternyata kebanyakan relawan wanita dikirim ke garis depan.
Baca Juga: Liburan Pekan Ini, Jadwal Acara TV Hari Ini, Minggu 26 Juni 2022: ANTV, INDOSIAR, dan METRO TV
Walikota kota barat Ivano-Frankivsk mengumumkan pada bulan April bahwa batalyon semua wanita lokal akan bertarung bersama pria.
Sementara itu pada akhir Mei, menteri kehakiman negara Ukraina mengumumkan bahwa sebanyak 363 narapidana dibebaskan dengan dalih untuk bergabung dengan militer.
Baca Juga: Dibuka Pendaftaran Bintara Akpol 2022 Terbarunya, Persyaratan Apa Saja yang Harus Dipenuhi?
Mikhail Podolyak, seorang ajudan Zelensky mengungkapkan bahwa militer Ukraina kehilangan hingga 100 hingga 200 tentara setiap harinya dalam pertempuran untuk memperebutkan Donbass.
Menteri Pertahanan Ukraina, Alexey Reznikov menolak untuk memberikan jumlah pasti tentara Kiev yang tewas dalam pertempuran itu, tetapi mengatakan jumlahnya di bawah 100.000 orang.***