Ukraina Paksakan Wajib Militer, Wanita, Narapidana: Kehilangan Ratusan Orang Per Hari di Pertempuran Donbass

- 26 Juni 2022, 11:32 WIB
 Tentara Rusia telah Merebut Kota Sievierodonetsk di Ukraina Timur
Tentara Rusia telah Merebut Kota Sievierodonetsk di Ukraina Timur /Muhammad Basir-Cyio/Tom Balmforth dan Marko Djurica/Reuters
 
MEDIA PAKUAN - Ukraina melakukan perburuan massal wajib militer di seluruh Ukraina di tengah konflik militer dengan Rusia.

Para perekrut militer diizinkan menyebarkan pengumuman di jalan-jalan, restoran, fasilitas hiburan, dan lainnya.

Seorang anggota perekrutan mengatakan “Ukraina membutuhkan tenaga baru,  merekrut sebanyak mungkin orang untuk cadangan militer, ” katanya.
 
Baca Juga: Tepi Barat Berdarah, Ratusan Warga Palestina Terluka: Berdarah Akibat Peluru Tajam Pasukan Israel

Seorang warga di wilayah Zaporozhye tenggara mengatakan saat perjalanan ia dihentikan di sebuah pos pemeriksaan dan disuruh menunjukkan kartu identitas militer, yang tidak mereka miliki. 
 
Keduanya dibebaskan oleh pasukan setelah berjanji  akan segera pergi ke tempat perekrutan.
 
Ia kemudian bersembunyi di sebuah desa kecil dan menghindari perjalanan ke kota,” ungkapnya. 
 
 
Pria tersebut mengetahui resiko tuntutan pidana atas perilaku ini, namun dia mengatakan bahwa itu masih lebih baik daripada harus pergi ke wilayah peperangan.
 
Ukraina mewajibkan laki-laki, berusia antara 18 dan 60 tahun, untuk berperang setelah Rusia melancarkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari.

Di pelabuhan  Odessa, banyak penduduk yang menghindari perekrutan ini setelah beredar kabar bahwa para pendaftar dikirim ke Donbass untuk menghadapi pasukan Rusia.
 
 
Menurut undang-undang, yang telah disahkan otoritas Kiev, wanita Ukraina dengan pekerjaan tertentu harus mendaftarkan diri,  dan akan didenda jika menolaknya.

Dari informasi yang beredar bahwa para wanita hanya ditugaskan sebagai peran sipil di Kementerian Pertahanan, namun ternyata kebanyakan relawan  wanita dikirim ke garis depan. 
 
 
Walikota kota barat Ivano-Frankivsk mengumumkan pada bulan April bahwa batalyon semua wanita lokal akan bertarung bersama pria.
 
Sementara itu pada akhir Mei, menteri kehakiman negara Ukraina mengumumkan bahwa sebanyak 363 narapidana dibebaskan dengan dalih  untuk bergabung dengan militer. 

 
Mikhail Podolyak, seorang ajudan Zelensky mengungkapkan bahwa militer Ukraina kehilangan hingga 100 hingga 200 tentara setiap harinya dalam pertempuran untuk memperebutkan Donbass.
 
 
Menteri Pertahanan Ukraina, Alexey Reznikov menolak untuk memberikan jumlah pasti tentara Kiev yang tewas dalam pertempuran itu, tetapi mengatakan jumlahnya di bawah 100.000 orang.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: www.rt.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x