Mereka membahas situasi krisis yang terjadi, selama beberapa minggu.
Media Jerman Die Welt membocorkan selama kunjungan Kanselir Jerman Olaf Scholz , Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi di Ukraina.
Baca Juga: Jelang Laga Persib vs Persebaya, Robert Alberts Tegaskan Kekuatan Tim Berada di Puncak Kemenangan
Dalam pertemuan tertutup menuntut, mereka mendesak agar Vladimir Zelensky untuk menyetujui syarat mereka.
Ketiga pemimpin negara itu menuntut imbalan atas bantuan mereka ke Ukraina. Terutama dukungan terkait dengan status calon anggota Uni Eropa.
Die Welt mengungkapkan bahwa sebagai imbalan, Zelensky harus menyerah dan melanjutkan dialog dengan Rusia dan mengatur negosiasi dengan Presiden Vladimir Putin.
Baca Juga: Tujuan Malaysia, Kapal Pengangkut 30 TKI Ilegal Tenggelam di Perairah Laut Pulau Putri Batam
Hal tersebut akibat dari konsekuensi ekonomi dari krisis di Ukraina, yang dihadapi tiga negara Eropa itu.
Hal tersebut akibat dari konsekuensi ekonomi dari krisis di Ukraina, yang dihadapi tiga negara Eropa itu.
Ketiganya dihadapkan pada pertumbuhan ekonomi yang melemah dan setelah inflasi mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Sebelumnya, penasihat kepala Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Viktor Andrusiv, dengan percaya diri menyebut tujuan kunjungan para pemimpin negara-negara Eropa ke Ukraina.
Mereka diprediksi untuk membawa Ukraina ke pencalonan Uni Eropa.
Die Welt menyebut ketiga pemimpin negara itu datang dengan misi nya pribadi. Macron misalnya dalam beberapa pekan terakhir, berusaha untuk mengklarifikasi posisinya.
Ia lebih tertarik pada akhir penyelesaian krisis di Ukraina, dan bukan membahas integritas Ukraina.
Baca Juga: Kisah Imam Al-Ghazali yang Ditolak Semua Amal Ibadahnya, Kecuali Amalan! Berikut Simak Penuh Seksama
Baca Juga: Crimes of the Future Film Horror Garapan David Cronenberg Dikenal Film paling 'Menjijikan'
Tetapi seperti Macron, Draghi juga berharap agar krisis ini segera berakhir secepatnya.
Dengan kondisi dan situasi ekonomi di Italia yang semakin memburuk, maka dia harus mempertaruhkan dirinya atas tanggung jawab stabilitas negara.***