Network
MEDIA PAKUAN - Ombudsman Hak Asasi Manusia di Rusia, mengumumkan adanya permohonan dari orang tua para tawanan perang Ukraina yang ditahan di Rusia.
Ibu-ibu dari para tahanan meminta Rusia untuk tidak mengembalikan putra-putra mereka ke Ukraina. Hal tersebut diajukan berdasarkan kekhawatiran orang tua para tahanan jika mereka dipulangkan.
Tatiana Moskalkova, Ombudsman hak asasi manusia Rusia mengatakan "Ketika saya mengadakan kegiatan terkait tawanan perang, di Sevastopol, kebanyakan dari mereka meminta untuk menginformasikan tentang nasib anak-anak mereka," katanya.
Baca Juga: Prediksi Peneriman Pajak 2022 Naik 15,3 Persen yang Sebelumnya Anjlok 16,9 Persen pada 2020
"Ombudsman hak asasi telah menerima permintaan dan permohonan baru dari ibu-ibu Ukraina untuk tidak mengembalikan putra-putra mereka, ada kekhawatiran karena mereka percaya bahwa mereka akan dikirim kembali ke garis depan, atau akan mengalami penindasan,” kata Moskalkova.
Menurutnya permohonan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya, permohonan banding yang sama berasal dari keluarga dua tahanan.
Baca Juga: Tahun Depan NIK Akan Jadi NPWP, Semua Orang Terkena Pajak? Berikut Penjelasannya
Sebelum ini, Moskalkova menunjukkan bahwa Komite Internasional Palang Merah (ICRC) tidak memperlakukan tahanan Rusia dan Ukraina secara setara.
Sebelum ini, Moskalkova menunjukkan bahwa Komite Internasional Palang Merah (ICRC) tidak memperlakukan tahanan Rusia dan Ukraina secara setara.
ICRC dan pihak Ukraina tidak memberikan jawaban terkait jumlah tahanan Rusia di Ukraina yang setelah kunjungan pihak Ombudsman.
Kremlin juga telah menyampaikan keprihatinan dengan pembangunan kamp tawanan perang oleh Kiev.***
