Terancam Krisis Energi, Inggris Berniat Bakar Miliaran Alat Pelindung Diri Pandemi: Demi Tenaga Listrik

- 11 Juni 2022, 19:33 WIB
Ilustrasi 10 Poin Sanksi Inggris terhadap Rusia
Ilustrasi 10 Poin Sanksi Inggris terhadap Rusia /Vadim Yakubyonok/BelTA/Handout via REUTERS

MEDIA PAKUAN - Ditengah krisis dan meningkatnya harga energi, pemerintah Inggris berpikir untuk membakar miliaran alat pelindung diri (APD) untuk dijadikan sumber energi.

Selama berlangsungnya pandemi virus corona, pemerintah Inggris telah menghabiskan anggaran yang sangat besar untuk pengadaan alat pelindung diri (APD).
 
 
 
Baca Juga: Ridwan Kamil Apresiasi Penemu Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz, Janjikan Hal Ini untuk Geraldine Beldi

Pembelian tergesa-gesa dengan jumlah mencapai $ 5 miliar atau lebih dari Rp 70 miliar ini, telah menyebabkan masalah lain, dimana barang-barang tersebut harus terbuang sia-sia.

Pasalnya diantara barang tersebut, banyak yang tidak bisa digunakan, rusak, ataupun tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Tanpa perhitungan dan pertimbangan yang jelas, anggaran telah terbuang percuma, apalagi Inggris saat ini mengalami krisis keuangan dan energi karena sanksi terhadap Rusia.
 
Baca Juga: Polemik! PM Malaysia Jelaskan Rencana Penghapusan Hukuman Mati Wajib: Pilihan Hakim

Pengawas pengeluaran publik Inggris, Jumat mengatakan ide untuk membakar masker, pakaian, dan peralatan lainnya untuk menghasilkan listrik tidak membuat komite pengawas terkesan.
 
"Tim panel independen sedang menyelidiki bagaimana pemerintah menghabiskan 4 miliar pound ($ 5 miliar) untuk alat pelindung yang harus dibuang karena rusak atau tidak memenuhi standar Inggris," katanya.
 
Baca Juga: Di Malaysia, Hukuman Mati Tak lagi Diharuskan: Hukuman alternatif Atas Pertimbangan Pengadilan

Sementara itu Komite Akun Publik Parlemen mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk membuang 15.000 palet setiap bulan dari peralatan melalui kombinasi daur ulang dan pembakaran untuk menghasilkan listrik.

Kepala eksekutif Royal College of Nursing, Pat Cullen, menyindir bahwa pemerintah telah menghasilkan miliaran pound dari asap.

Menuai banyak kecaman, Departemen Kesehatan Inggris mengatakan tidak semua peralatan senilai 4 miliar pound tersebut akan dibakar, hanya senilai sekitar 670 juta pound ($835 juta) yang sudah pasti tidak bisa digunakan.
 
Baca Juga: Datang dari Bangku Cadangan, Kylian Mbappe Selamatkan Prancis dari Kekalahan atas Austria

Selebihnya akan digunakan oleh dokter gigi dan disumbangkan ke badan amal, agen transportasi dan negara lain.

Dalam sebuah laporan, Departemen Kesehatan Inggris telah kehilangan 75% dari 12 miliar pound, yang dihabiskan untuk APD pada tahun pertama pandemi akibat kenaikan harga dan produk yang salah.

Anggota parlemen Partai Buruh Oposisi Meg Hillier, mengatakan kisah APD adalah episode paling memalukan dalam respons pemerintah Inggris terhadap pandemi.
 
Baca Juga: Bagikan Momen Dansa Pernikahan Maudy Ayunda dan Jesse Choi, Muren Murdjoko Tulis Ungkapan Haru

“Pemerintah menghamburkan uang dalam jumlah besar, membayar harga yang melambung tinggi dan pembayaran kepada perantara dengan terburu-buru, tanpa diuji dengan jelas,” katanya.

Jumat kemarin, menteri pemerintahan Inggris, Robin Walker, mengakui kesalahan pada awal pandemi.
 
 
Namun ia berdalih bahwa itu adalah situasi yang sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya, di mana negara-negara di seluruh dunia berebut untuk mendapatkan pasokan selama pandemi. ***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://apnews.com/article/covid-health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x