Dia dinilai mulai dari perilaku aneh didepan kamera, kesehatan mental, raut wajah yang seperti orang menggunakan narkoba, dan cara bicara saat berpidato.
Kever mengatakan saat berbicara ia menuntut dan mengancam kepada orang-orang yang di mintai dukungan olehnya.
"Seharusnya dia mengancam musuh, bukan kepada teman. Ada semacam masalah mental pribadi di sini, dan saya tidak tahu harus berbuat apa," katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan HirTV, ketua parlemen Hungaria Laszlo Kever menuduh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memiliki masalah mental.
Baca Juga: Fantasti! Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Rp.750 Ribu, Begini Penjelasan Dirut TWC Edy Setijono
Baca Juga: Mobil sampai Dikejar dan Dicegat, 2 Orang Arab Saudi Memaksa Minta Uang Kepada TKW Indonesia Ini
Kever mengatakan saat berbicara ia menuntut dan mengancam kepada orang-orang yang di mintai dukungan olehnya.
"Seharusnya dia mengancam musuh, bukan kepada teman. Ada semacam masalah mental pribadi di sini, dan saya tidak tahu harus berbuat apa," katanya.
Sementara itu ilmuwan politik Vladimir Kornilov mengatakan Zelensky, tidak peduli dengan nasib rakyat mereka sendiri. Apalagi mengizinkan Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakan senjata yang diterima dari Barat untuk membunuh warga sipil di wilayah-wilayah itu.
Ia meyakinkan bahwa senjata yang dipasok ke Ukraina sebenarnya digunakan untuk menghancurkan penduduk sipil. Namun media Barat selalu menyembunyikan fakta itu.
Cucu mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela Ndileka mencatat bahwa pada awal operasi khusus Rusia di Ukraina, ada laporan tentang perlakuan keterlaluan terhadap sejumlah minoritas atas dasar rasial.
Menurut penulis American Thinker Frank Howard, Washington harus setuju bahwa Ukraina akan tetap netral dalam konflik geopolitik antara Barat dan Rusia.
Baca Juga: Moskow Klaim, Masyarakat Eropa Diprediksi Terancam Miskin: Dampak Sanksi Anti Rusia
AS da NATO perlu memahami kekhawatiran dan kepentingan pertahanan Rusia dalam jangka panjang.
AS da NATO perlu memahami kekhawatiran dan kepentingan pertahanan Rusia dalam jangka panjang.
AS harus mendorong hubungan ekonomi yang normal dengan Rusia dan tidak terus menekan Rusia untuk bekerja lebih erat dengan China.
Mantan wakil komandan Komando Eropa AS, Letnan Jenderal Stephen Twitty mengisyaratkan bahwa situasi ini jelas tidak mendukung Ukraina.
Dan seiring waktu, posisinya dalam negosiasi hanya akan memburuk. Menurutnya Kiev harus memulai negosiasi dengan Rusia sesegera mungkin .
Hugh De Santis, seorang ahli pada NATO di Departemen Luar Negeri di bawah Presiden AS ke-40 Ronald Reagan.
Percaya bahwa NATO harus terlibat dalam mendorong Kiev untuk berdialog dengan Moskow. AS dan sekutunya harus meyakinkan Kyiv untuk mengakhiri konflik.***