Moskow Klaim, Masyarakat Eropa Diprediksi Terancam Miskin: Dampak Sanksi Anti Rusia

- 5 Juni 2022, 14:15 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov  desas-desus tentang kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin yang memburuk hingga dikabarkan meninggal dunia pada Minggu 29 Mei 2022.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov desas-desus tentang kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin yang memburuk hingga dikabarkan meninggal dunia pada Minggu 29 Mei 2022. /Mikhail Tereshchenko/TASS
 

MEDIA PAKUAN - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah mengklaim bahwa orang-orang Eropa akan mengalami kemiskinan.
 
Termasuk penurunan kualitas hidup karena buntut sanksi anti Rusia.

Sebagaimana kita ketahui, Rusia telah mendapatkan berbagai sanksi dari Eropa karena invasinya terhadap Ukraina.
 
 
 
Baca Juga: Diikuti 2 Gadis Arab Saudi, TKI Ini Berikan Tangapan yang Mengejutkan

Yang mana negara Eropa memberikan sanksi tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Ukraina dan berharap Rusia menghentikan infasinya.

Akan tetapi ternyata sanksi yang diberikan oleh Eropa terhadap Rusia tak begitu mempan bagi negara tersebut.

Bahkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan buntut sanksi anti Rusia tersebut akan berdampak pada orang-orang Eropa.
 
Baca Juga: Bagikan Momen Kebersamaan dengan Emmeril Kahn Mumtadz, Atalia Praratya : Cuma Rindu 

Akibat adanya sanksi anti Rusia, Lavrov menyatakan akan ada kemiskinan dan penurunan kualitas hidup.

"Kualitas hidup memburuk di Eropa, inflasi meningkat, tingkat pertumbuhan melambat. Bahkan ada konsep baru 'orang miskin baru'. Orang-orang menderita dari masalah yang muncul, termasuk kenaikan harga. Banyak yang akan menghadapi kemiskinan,"Ujar Lavrov.
 
Baca Juga: Doa Terus Mengalir Untuk Emmeril Kahn Mumtadz, Nabila Ishma Nurhabibah Ucap Terima Kasih

Kemudian Lavrov menambahkan bahwa sekarang Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk mengubah kekuatan pertanian terbesar.
 
 
 
Baca Juga: Lowongan Kerja Lembaga Penjamin Simpanan Juni 2022, Dibuka 5 Formasi Kosong Berikut Link Pendaftarannya

"Langkah-langkah yang kami ambil mengubah kami menjadi kekuatan pertanian terbesar. Sebelumnya, kami mengimpor banyak makanan," pungkasnya.***


Editor: Ahmad R

Sumber: https://tass.com/politics/1460731


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x