MEDIA PAKUAN - Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan tiga orang tewas dalam serangan rudal terbaru Israel di provinsi Damaskus.
Pertahanan udara Suriah juga ditembakkan untuk mencegat serangan rudal itu. Pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa target serangan Israel adalah pangkalan Iran di dekat Damaskus.
Serangan sebelumnya pada 14 Mei menewaskan lima tentara dan satu orang lainnya, pada 27 April serangan Israel jugamenewaskan 10 orang, di antaranya enam tentara Suriah, dalam serangan paling mematikan sejak awal 2022.
Kementerian Pertahanan Suriah mengkonfirmasi bahwa pada pukul 23.01 pada hari Jumat 20 Mei 2022, Israel menembakan rudal darat dari dataran Golan.
Sejak perang saudara pecah di Suriah pada tahun 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara, menargetkan posisi pemerintah serta pangkalan dan depot senjata untuk pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang kelompok militan Syiah Lebanon Hizbullah.
Serangan sebelumnya pada 14 Mei menewaskan lima tentara dan satu orang lainnya, pada 27 April serangan Israel jugamenewaskan 10 orang, di antaranya enam tentara Suriah, dalam serangan paling mematikan sejak awal 2022.
Baca Juga: Rusia Umumkan Kuasai Mariupol Sepenuhnya
Kementerian Pertahanan Suriah mengkonfirmasi bahwa pada pukul 23.01 pada hari Jumat 20 Mei 2022, Israel menembakan rudal darat dari dataran Golan.
“Sistem pertahanan udara kami menanggapi rudal musuh dan menembak jatuh sebagian besar dari mereka. Agresi itu menyebabkan kematian tiga orang dan menyebabkan beberapa kerusakan material,” kata badan tersebut.
Sejak perang saudara pecah di Suriah pada tahun 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara, menargetkan posisi pemerintah serta pangkalan dan depot senjata untuk pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang kelompok militan Syiah Lebanon Hizbullah.
Israel selalu berdalih serangan itu ditujukan terhadap musuh bebuyutannya Iran.
Konflik di Suriah telah menewaskan hampir setengah juta orang dan memaksa sekitar setengah dari populasi negara itu mengungsi dari rumah mereka.***