MEDIA PAKUAN - China dan Serbia memperingati ulang tahun pengeboman NATO atas Kedutaan Besar China pada tahun 1999
Kedutaan Besar China di Serbia dan pejabat pemerintah Serbia memperingati 23 tahun pengeboman NATO terhadap Kedutaan Besar China di bekas Yugoslavia pada tahun 1999, di Beograd, Serbia.
Pemboman NATO di Kedutaan Besar Tiongkok di bekas Yugoslavia terjadi pada 7 Mei 1999. Peringatan ditandai dengan peletakan karangan bunga di pemakaman tiga jurnalis Tiongkok yang tewas dalam pemboman NATO di Kedutaan Besar Tiongkok 1999.
Baca Juga: Kalah Telak dari Brighton, Manchester United Pastikan Gagal Berlaga di Liga Champions Musim Depan
NATO memulai pengeboman pada tanggal 24 Maret 1999, selama 78 hari terhadap Yugoslavia, yang merenggut ribuan nyawa termasuk tiga jurnalis warga negara China Shao Yunhuan, Xu Xinghu dan Zhu Ying.
Perwakilan kedutaan China Tian Yishu mengatakan bahwa orang-orang China tidak akan pernah melupakan kekejaman biadab yang dilakukan NATO, yang membombardir negara itu selama 78 hari berturut-turut dengan kedok menjaga hak asasi manusia.
Perwakilan kedutaan China Tian Yishu mengatakan bahwa orang-orang China tidak akan pernah melupakan kekejaman biadab yang dilakukan NATO, yang membombardir negara itu selama 78 hari berturut-turut dengan kedok menjaga hak asasi manusia.
Sementara itu menteri dalam negeri Serbia Aleksandar Vulin mengatakan bahwa invasi NATO tahun 1999 adalah kejahatan terhadap negara berdaulat dan rakyatnya, dan melanggar hukum internasional.
Baca Juga: Dampak Arus Balik Mudik, ASN dan Swasta Mulai WFH 9 Mei 2022
Ia mengatakan Serbia tidak akan pernah berhenti meminta NATO untuk bertanggung jawab atas kejahatannya.
Ia mengatakan Serbia tidak akan pernah berhenti meminta NATO untuk bertanggung jawab atas kejahatannya.
Sebelumnya juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan pada konferensi pers pada 24 Februari, menyatakan NATO masih berhutang darah kepada China.
Analis China memperingatkan negara-negara, terutama di Asia, untuk tetap waspada ketika datang ke agenda ekspansionisme dan konfrontatif NATO.***
Analis China memperingatkan negara-negara, terutama di Asia, untuk tetap waspada ketika datang ke agenda ekspansionisme dan konfrontatif NATO.***