MEDIA PAKUAN - Israel membuat keputusan untuk menutup jalan penyebrangan yang hanya satu-satunya jalan dari Jalur Gaza, keputusan tersebut tidak adil bagi Palestina.
Warga Palestina mengecam keputusan Israel, pasalnya dari dua juta penduduk wilayah miskin di sana, telah hidup kesusahan di bawah blokade Israel-Mesir hampir 15 tahun lamanya.
Keputusan Israel yang diumumkan pada Sabtu, 23 April tersebut terjadi, setelah militer Israel menuduh Hamas dengan menguasai Jalur Gaza menembak tiga roket ke Israel.
Baca Juga: Jadwal TV Nasional di Bulan Ramadhan pada Hari Ini: TV ONE, GTV, TRANS7, TRANSTV, NET TV dan MNCTV
Israel membuat keputusan sesuai dengan situasi yang terjadi, di mana ketegangan semakin memuncak selama bulan Ramadhan.
Pada minggu terakhir, Israel telah melaporkan bahwa ada empat roket yang mengarah kepadanya, dan roket tersebut dikirim dari Gaza, walau pada akhirnnya dapat dicegah dengan sistem pertahanan udara miliknya.
"Menyusul roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza tadi malam, diputuskan bahwa penyeberangan ke Israel untuk pedagang dan pekerja Gaza melalui Persimpangan Erez tidak akan diizinkan Minggu mendatang ini" ucap Cogat (unit kementerian pertahanan yang
bertanggung jawab atas serangan itu).
Bagi para pekerja Gaza menyebut keputusan tersebut sebagai "hukuman kolektif" dan keputusan Israel dapat merugikan ekonominya yang telah menderita selama 15 tahun lamanya.
Baca Juga: Cek Keuangan Anda Berdasarkan Ramalan 12 Zodiak Hari Ini: Aries Situasi Keuangan Akan Sangat Menggembirakan
Akan sangat dibutuhkan bagi para pekerja Gaza dalam memenuhi kebutuhannya, mengingat hari lebaran telah menjelang.
Hal tersebut "bertujuan untuk memperketat pengepungan dan merupakan bentuk agresi yang tidak dapat kami terima" ucap juru bicara Hamas, Hazem Wassem.
"Ini tidak akan berhasil. Polisi hukuman kolektif terhadap Palestina selalu terbukti gagal" lanjutnya.***