Network
MEDIA PAKUAN - Pasukan Israel telah menangkap lebih dari 9 ribu anak di bawah 18 tahun, antara tahun 2015 hingga akhir Maret 2022.
Setidaknya 1300 orang ditahan pada 2021, meningkat 140 persen dibandingkan tahun 2020.
Pada periode pemeriksaan hingga pecahnya intifada kedua (pemberontakan al-Aqsa September 2000), sekitar 19.000 pemuda Palestina ditangkap, termasuk anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Laporan yang diterbitkan oleh Klub Tahanan Palestina, pada perayaan Hari Anak Palestina tanggal 5 April, hingga saat ini sekitar 160 anak di bawah umur Palestina ditahan di penjara-penjara Ofer, Damon dan Megido.
Baca Juga: 9 Masjid Terindah di Rusia, Salah-satunya adalah Rumah Al Quran Terbesar di Dunia
Sebagian besar anak dibawah umur ini ditangkap di wilayah Yerusalem Timur, tetapi ada juga dari berbagai bagian Tepi Barat.
Sejak tahun 2015, penangkapan meningkat menyusul adanya amandemen Undang-Undang Anak yang menurunkan usia pertanggungjawaban pidana dari 14 menjadi 12 saat ini.
Direktur Pusat Studi Tahanan Palestina, Ra'fat Hamdouna, menuduh Israel melakukan pelanggaran hak anak-anak dalam tahanan, termasuk penyiksaan psikologis dan fisik, ancaman, pelecehan dan intimidasi, bahkan dengan penggunaan anjing.
Anak di bawah umur kemudian diadili di pengadilan militer dengan undang-undang yang tidak adil, dikenakan denda, isolasi, penggunaan kekuatan dan penggeledahan yang melecehkan.
