Imbas Kenaikan Harga, Warga Inggris Mulai Menarik Dukungan Sanksi Rusia: Bahan Bakar Naik Tajam

- 17 April 2022, 19:22 WIB
Sebuah tank hancur ditunjukkan Kyiv Rabu 13 April 2022. Pasukan Ukraina telah menghancurkan ribuan kendaraan Rusia sejak Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina.
Sebuah tank hancur ditunjukkan Kyiv Rabu 13 April 2022. Pasukan Ukraina telah menghancurkan ribuan kendaraan Rusia sejak Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina. /Dailymail/John Llakos/Intime News/Athena Pictures
 
MEDIA PAKUAN - Hasil survei oleh Redfield dan Wilton Strategies di Inggris menyatakan bahwa dukungan publik di Inggris mulai menolak untuk mendukung sanksi terhadap Rusia karena kenaikan harga.

Pembatasan anti-Rusia yang ketat, menyebabkan harga bahan bakar telah naik tajam.
 
Sementara sebagian besar warga Inggris tidak siap untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk itu. 
 
 
 

Harga energi dan bahan bakar global telah melonjak sejak awal tahun dan tetap tinggi karena ketidakpastian perang di Ukraina dan pasokan Rusia.

Para menteri telah memperingatkan bahwa sanksi terhadap Rusia akan berdampak pada biaya hidup di Inggris .
 
54 persen penduduk Inggris yang disurvei mengatakan situasi keuangan mereka memburuk selama setahun terakhir,  naik dari 42 persen dua bulan lalu.
 
 
 
Sementara 62 persen menyatakan situasi akan memburuk lagi di tahun-tahun mendatang. 
 
Sepertiga responden melaporkan kenaikan upah sebagai respons terhadap inflasi, sementara sisanya percaya bahwa tingkat yang lebih tinggi pun tidak cukup untuk menjalani kehidupan normal dalam menghadapi kenaikan harga.

Sebelumnya, warga Inggris panik karena kenaikan harga makanan cepat saji, yang banyak digunakan pekerja kantoran sebagai makan siang. 
 
 
 
Jaringan restoran cepat saji kemudian mengaitkan kenaikan harga dengan kenaikan harga bahan-bahan.

Sejumlah negara telah memberlakukan sanksi anti-Rusia sebagai protes terhadap operasi khusus demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari.
 
 
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut perlindungan penduduk republik Donbass sebagai tujuan utamanya. *** 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Telegraph.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x