Pesan yang disampaikan melalui staf Umum Rusia mengatakan Ukraina tidak lagi berperang dengan saudara Slavia
Tetapi berperang dengan orang-orang dari formasi dunia yang sama sekali berbeda, yang mengecualikan interaksi mental antara Rusia dan Ukraina .
Baca Juga: Tidur di Tenda-Tenda Tengah Gurun Pasir, Inilah yang Dilakukan Gadis Arab Saudi Ketika Musim Dingin
Baca Juga: Masuki Zaman Modern, Ini Perubahan Drastis Dialami Arab Saudi yang Bisa Bikin Umat Muslim Gempar
Seperti yang diketahui bahwa Rusia sebelumnya hanya menargetkan 50-80 target yang bersifat umum dan hingga selusin target yang bersifat militer sangat penting.
Seperti yang diketahui bahwa Rusia sebelumnya hanya menargetkan 50-80 target yang bersifat umum dan hingga selusin target yang bersifat militer sangat penting.
Namun hari ini laporan menyebutkan sebanyak 221 titik telah dijadikan target tujuan militer, satu peleton PMC Polandia, dan lusinan target lainnya.
Upaya negosiasi dengan Ukraina telah dipandang sebagai kesalahan perhitungan, namun kali ini akan menjadi lain hal.
Baca Juga: Kewahalan Hampir Tidak Berdaya, TKI Arab Saudi Ini Tetep Setia Layani Majikannya Bertahun-tahun
Baca Juga: Arab Saudi Kecam Keras Polisi Israel, Serangan Warga Palestina Saat Shalat Subuh di Masjid Al-Aqsa
Rusia yang telah meningkatkan intensitas serangan menyatakan bahwa ini bukan lagi operasi khusus, tetapi perang skala penuh.
Dalam laporan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Igor Konashenkov menekankan tiga poin penting.
Rusia yang telah meningkatkan intensitas serangan menyatakan bahwa ini bukan lagi operasi khusus, tetapi perang skala penuh.
Dalam laporan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Igor Konashenkov menekankan tiga poin penting.
Penghancuran pabrik Vizar, yang memproduksi rudal anti-kapal Neptunus. Rudal yang dibangun dengan bantuan Amerika.
Penghancuran helikopter Ukraina yang menyerbu wilayah Rusia dan menyerang daerah pemukiman.
Penghancuran pusat pasokan tenaga dan bahan bakar musuh seperti depot minyak dan perusahaan militer sebagian besar telah dihancurkan.
Rusia menggambarkan bahwa orang yang duduk di ruang bawah tanah adalah orang yang dapat hidup berdampingan lebih jauh setelah perang.
Baca Juga: Penghasilan Luar Biasa TKW asal Madura yang Bekerja di Keluarga Raja Arab Saudi, Berapa Gajinya?
Baca Juga: Pasca Dievakuasi Tim SAR, Bayi Perempuan di Sukabumi Jalani Operasi Saraf: Sempat Terbenam Lumpur
Baca Juga: Anak dari TKW Indonesia Lulusan SD Ini Jadi Pewaris Sultan Arab Saudi Kaya Raya, kok Bisa Ya?
Namun orang yang mengangkat senjata melawannya adalah musuh yang harus ditumpas.
Rusia menyimpulkan bahwa saat ini sudah bukan lagi lelucon, berperang dengan wilayah yang hanya mengetahui dua warna - hitam dan putih, kemenangan atau kematian.
Rusia menyimpulkan bahwa saat ini sudah bukan lagi lelucon, berperang dengan wilayah yang hanya mengetahui dua warna - hitam dan putih, kemenangan atau kematian.
***