Perang Skala Penuh, Rusia Intensifkan Serangan ke Wilayah Ukraina: 221 Titik Target Pemboman Rudal

- 16 April 2022, 20:39 WIB
Putin dikabarkan marah atas kerja gagal intelijen rusia. Dia mengancam Ukraina akan  intensifkan serangan ke wilayah Ukraina
Putin dikabarkan marah atas kerja gagal intelijen rusia. Dia mengancam Ukraina akan intensifkan serangan ke wilayah Ukraina /reuters/
 
MEDIA PAKUAN - Pimpinan tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia, Vladimir Putin membuat kesimpulan yang sangat penting tentang jalannya operasi khusus di Ukraina.

Pesan yang disampaikan melalui staf Umum Rusia mengatakan  Ukraina tidak lagi berperang dengan saudara Slavia
 
Tetapi berperang dengan orang-orang dari formasi dunia yang sama sekali berbeda, yang mengecualikan interaksi mental antara Rusia dan Ukraina .
 
 
 
Baca Juga: Masuki Zaman Modern, Ini Perubahan Drastis Dialami Arab Saudi yang Bisa Bikin Umat Muslim Gempar

Seperti yang diketahui bahwa Rusia sebelumnya hanya menargetkan 50-80 target yang bersifat umum dan hingga selusin target yang bersifat militer sangat penting.
 
Namun hari ini laporan menyebutkan sebanyak  221 titik telah dijadikan target tujuan militer, satu peleton PMC Polandia, dan lusinan target lainnya.

Upaya negosiasi dengan Ukraina telah dipandang sebagai kesalahan perhitungan, namun kali ini akan menjadi lain hal.
 
 
Baca Juga: Arab Saudi Kecam Keras Polisi Israel, Serangan Warga Palestina Saat Shalat Subuh di Masjid Al-Aqsa

Rusia yang telah meningkatkan intensitas serangan menyatakan bahwa ini bukan lagi operasi khusus, tetapi perang skala penuh.

Dalam laporan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Igor Konashenkov menekankan tiga poin penting.
 
Penghancuran pabrik Vizar, yang memproduksi rudal anti-kapal Neptunus. Rudal yang dibangun dengan bantuan Amerika.
 
 
Penghancuran helikopter Ukraina yang menyerbu wilayah Rusia dan menyerang daerah pemukiman.

Penghancuran pusat pasokan tenaga dan bahan bakar musuh seperti depot minyak dan perusahaan militer sebagian besar telah dihancurkan.

Rusia menggambarkan bahwa orang yang duduk di ruang bawah tanah adalah orang yang dapat hidup berdampingan lebih jauh setelah perang.
 
 
 
 
Namun orang yang mengangkat senjata melawannya adalah musuh yang harus ditumpas.

Rusia menyimpulkan bahwa saat ini sudah bukan lagi lelucon,  berperang dengan wilayah yang hanya mengetahui dua warna - hitam dan putih, kemenangan atau kematian.
*** 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://maloros.org/news/25723/


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x