Kota Mariupol yang merupakan kota pelabuhan di Laut Azov memiliki 400.000 orang penduduk, dan saat ini keadaan di sana mengalami kekurangan makanan, obat-obatan, listrik dan air.
Sebagian kota Mariupol telah dipegang oleh pasukan Rusia, banyak mayat yang tergeletak di pinggir jalan dan terbungkus selimut di daerah tersebut.
Penduduk di sana telah meninggalkan daerah itu untuk pergi ke tempat aman dan pengungsian.
Sebagian dari mereka dapat melarikan diri, yang sebanyak 8.057 orang dapat dievakuasi dengan aman pada Senin, melalui tuhjuh koridor kemanusiaan, menurut Vareschchuk.
Baca Juga: Presiden Ukraina Sebut Perang Dunia 3 akan Terjadi Jika Perdamaian dengan Rusia Gagal
Di antara 8.057 orang yang telah dievakuasi tersebut, sekitar 3.007 dari mereka merupakan warga Mariupol yang diperbolehkan melarikan diri untuk mencari tempat aman dan dievakuasi.
Konflik invasi Rusia sendiri telah membuat hampir seperempat dari 44 juta penduduk Ukraina meninggalkan rumah mereka dan pergi ke negara tetangga Ukraina untuk mengungsi, seperti Polandia, Rusia dan masih ada lagi.
Negara-negara Eropa mengatakan bahwa Rusia memanfaatkan para pengungsi sebagai alat dan siap untuk mengambil lebih banyak tindakan di atas sanksi-sanksi yang mengisolasi Rusia dari keuangan dan perdagangan global. ***