MEDIA PAKUAN - Setelah hampir satu bulan melakukan invasi, Rusia kini menjadikan kota Mariupol sebagai titik fokus serangannya di Ukraina. Namun sebuah laporan menerangkan bahwa serangan juga meningkat di kota Kharkiv, Ukraina.
Setelah mengepung Mariupol dan membuat ratusan ribu warga sipil menderita akibat bombardir, Rusia pun memerintahkan penduduk yang ada di sana untuk menyerah dengan batas waktu sampai pukul 5 pagi pada Senin.
Militer Rusia mengatakan bahwa mereka menjamin keselamatan warga kota Mariupol untuk pergi dari kota tersebut.
Sementara mereka yang masih berdiam diri di sana akan diserahkan ke pengadilan yang akan dijalankan oleh kelompok separatis yang didukung Moskow, Rusia.
Sayangnya perintah Rusia itu diabaikan Ukraina yang tetap teguh pendirian tak akan menyerah. Presiden Volodymyr Zelensky berkomentar bahwa mereka tidak akan pernah mematuhi ultimatum Rusia dan mengatakan bahwa kota yang telah hancur akan selalu menentang para militer Rusia.
Seorang Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa pihak Ukraina tidak akan pernah menyerahkan apapun seperti yang terjadi di Mariupol.
Tercatat, Rusia telah mengivasi Ukraina selama empat minggu atau hampir sebulan, sebagian serangan besar terhenti, Rusia gagal merebut kota besar mana pun, tetapi dampak serangan menimbulkan kerusakan parah di berbagai daerah.
Baca Juga: Bantu Ukraina, Polandia Tetap Kena Sanksi Uni Eropa hingga Buat Wakil Menteri Mengeluh