Aksi Boikot Terus Bertambah, Wakil Perdana Mentri Ukraina Federov Minta PlayStation Blokir Pemain Game Rusia

- 10 Maret 2022, 16:17 WIB
Peta pertempuran Rusia-Ukraina memasuki minggu ketiga.*
Peta pertempuran Rusia-Ukraina memasuki minggu ketiga.* /Aljazeera/


MEDIA PAKUAN- Beberapa waktu yang  lalu Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Federov meminta platform game, di antaranya Xbox dan PlayStation, memblokir pemain game dari Rusia.
 
Fedorov juga mengunggah keterangannya tersebut di Twitter, dengan menandai Sony PlayStation dan Microsoft Xbox.
 
 
 
 

Larangan tersebut menurut Fedorov, bisa memotivasi Rusia mulai berhenti invasi ke Ukraina.
 
"Saya meminta untuk memblokir sementara semua akun Rusia dan Belarusia, menghentikan sementara partisipasi tim, gamer Rusia dan Belarusia di semua acara eSports internasional," ungkapnya.
 
"Dan membatalkan acara internasional yang berlangsung di wilayah Rusia dan Belarusia," demikian bunyi keterangan resmi pemerintah Ukraina.
 
 

Sejumlah organisasi internasional memberikan sanksi kepada Rusia karena serangan ke Ukraina. 
 
Komite Olimpiade Internasional melarang atlet Rusia ikut Parallimpiade 2022 di Beijing.

FIFA dan UEFA melarang tim sepakbola Rusia bertanding di kompetisi internasional. 
 
 
Kontes musik Eropa, Eurovision juga melarang keikutsertaan Rusia.

Pengembang video game asal Polandia CD Projekt berhenti menjual game di Rusia dan Belarusia baru-baru ini.

Platform digital juga turut memblokir konten dari media yang disponsori pemerintah Rusia, yaitu RT dan Sputnik.
 
 
Sony Interactive Entertainment dan Nintendo Co Ltd kemudian mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan pengiriman perangkat lunak dan keras game ke Rusia.
 
Karena negara tersebut menyerang Ukraina.

Sony, yang membuat konsol game PlayStation, mengatakan menangguhkan peluncuran game "Gran Turismo 7" di Rusia, dikutip dari Rateurs Kamis 10 Maret 2022
 
Baca Juga: Ibarat Saudara Kandung Turki Bantu Somalia, 'Istanbul' Nama Paling Populer di Negara Afrika

Tidak hanya batal meluncurkan game, mereka juga menangguhkan PlayStation Store di Rusia.
 
Sony Group mengumumkan donasi senilai 2 juta dolar Amerika Serikat melalui Komisi Tinggi PBB Untuk Pengungsi (UNHCR) dan lembaga Save the Children.
 
Baca Juga: Haji Faisal Unggah Foto Bibi Andriansyah Bersama Idolanya, Netizen Mengaku Terharu

Kemudian Nintendo, beralasan menunda pengiriman semua produk ke Rusia "untuk masa mendatang karena perubahan yang cukup besar seputar logistik pengiriman dan pendistribusian barang secara fisik," jelasnya.

Sama seperti Sony, Nintendo juga menunda peluncuran game "Advance Wars 1+2: Re-boot Camp" karena "peristiwa dunia baru-baru ini.". ***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x